“Di Bandung ini Alhamdulillah sampai saat ini semuanya nol, tidak ada warga masyarakat yang terkena virus ini,” kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (4/3/2020) seperti dikutip laman resmi Pemkot Bandung.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung baru mengidentifikasi sejumlah laporan atas pasien yang memiliki gejala mirip dengan Covid-19. Ada 7 orang dengan pemantauan dan 5 pasien pengawasan. Seluruhnya sudah dinyatakan negatif. Selain itu, ada 24 orang yang masih di bawah pemantauan Dinkes. Namun belum ada hasil akhir yang perlu dikhawatirkan.
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah antisipatif sehingga keamanan dan keselamatan warga tetap terjaga. Seluruh elemen pemerintah telah bergerak untuk melindungi warga.
“Yang dilakukan di bandara juga SOP sudah dilakukan terutama penerbangan yang masih ada dari luar seperti Singapura Malaysia. Sebelum mereka turun di sini yang aktif memeriksa di pesawat menanyakan bukan hanya kepada penumpang tetapi juga kepada kru,” jelas Ema.
Kota Bandung juga mempersiapkan dua rumah sakit rujukan sesuai dengan SK Kementerian Kesehatan. Ada 5 tempat tidur di RSUP Hasan Sadikin Bandung dan 2 tempat tidur di RS Rotinsulu yang dilengkapi dengan ruang isolasi terstandar. Dinkes Kota Bandung juga menyiapkan 1 ruang isolasi di RSUD Kota Bandung.
Oleh karena itu, Ema menyampaikan agar warga tidak perlu panik dan melakukan tindakan yang berlebihan, seperti “panic buying”, atau berbelanja secara berlebihan. Sebab, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, terutama terkait stok barang kebutuhan sehari-hari.
“Distribusi barang masih oke, stok barang tidak ada persoalan, harga pada umumnya masih terkendali. Meskipun satu ada komoditi seperti gula pasir. Ini persoalannya bukan corona, tetapi kan ada impor yang sedikit terhambat dan masa panen belum waktunya, kita harus menunggu Juni. Dari sisi ekonomi secara umum Bandung masih kondisi baik,” bebernya.
Di sisi lain, Kota Bandung juga sudah mempersiapkan satuan tugas khusus (Satgasus) yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum dan Kepegawaian, Dadang Gantina untuk menangani soal corona. Ia akan didampingi oleh Kepala Dinkes, Rita Verita sebagai ketua tim gerak cepat.
“Kota Bandung sudah menyiapkan call center 119 bagi masyarakat atau siapapun yang melihat atau merasakan gejala seperti Covid-19, seperti batuk, pilek, demam, apalagi sesak. Tidak perlu ke luar rumah atau ke tempat pelayanan kesehatan tetapi cukup call center 119 sehingga nanti tim Layad Rawat Kami yang akan mengunjungi rumah yang bersangkutan,” jelasnya.
Selain nomor 119 sebagai layanan konfirmasi, Dinkes juga menyediakan nomor 112 untuk layanan informasi. Baik nomor 112 maupun nomor 119 sudah terhubung dengan pusat komando.
Editor Deden .GP