Kab. Bandung Diproyeksikan Penuhi Kebutuhan Hortikultura Nasional

- Editor

Senin, 9 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Dadang M. Naser bersama Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung, H. A. Tisna Umaran, di sela-sela acara Festival Buah dan Sayur di Plaza Upakarti Soreang, Jumat (6/3/2020).* humas pemkab bandung

Bupati Dadang M. Naser bersama Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung, H. A. Tisna Umaran, di sela-sela acara Festival Buah dan Sayur di Plaza Upakarti Soreang, Jumat (6/3/2020).* humas pemkab bandung

KAB. BANDUNG — Di bawah pendampingan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI), Kabupaten Bandung ditunjuk sebagai major project pusat kopi dan hortikultura. Bahkan juga diproyeksikan menjadi pusat edukasi dan bisnis kopi arabika Indonesia, serta memenuhi kebutuhan hortikultura nasional dalam lima tahun ke depan.

“Tahun ini dan tahun depan untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa. Sedangkan tahun ketiga sampai tahun kelima sebagai penyuplai kebutuhan hortikultura antar pulau,” ungkap Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung, H. A. Tisna Umaran, di sela-sela acara Festival Buah dan Sayur di Plaza Upakarti Soreang, Jumat (6/3/2020).

Kadistan menjelaskan, pelaksanaan major project Kementan RI tersebut, akan dilakukan melalui sistem korporasi petani. Meskipun akan ada hambatan dari sisi budaya, namun menurutnya peluang ini sangat strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

“Jadi dengan sistem ini, petani-petani skala kecil akan dikorporasi menjadi usaha yang besar. Aspek budaya akan menjadi persoalan, alasannya karena korporasi itu kan harus dikerjasamakan dengan berbagai elemen,” jelas Kadistan.

Alasan ke dua, lanjutnya, yaitu sistem yang diterapkan adalah manajemen bisnis modern, tidak lagi tradisional.

“Namun demikian, kami pikir ini peluang yang sangat strategis untuk kesejahteraan petani kita. Intinya kita ingin mendorong, bahwa bisnis pertanian punya prospek yang bagus,” lanjut Tisna Umaran.

Festival Buah dan Sayur Kabupaten Bandung 2020 yang digelar pihaknya, dengan tema Pelita Hati Petani Milenial, Menata dan Mengharumkan Pasar Tani Siap Hadapi Era Revolusi Pertanian 4.0. tersebut, menampilkan ragam komoditas pertanian dari 31 kecamatan.

“Maksud dan tujuan kegiatan ini untuk memperkenalkan hasil pertanian buah dan sayuran segar, termasuk hasil olahannya. Ini sinergitas yang terjalin antara penyuluh lapangan dengan para petani dan pelaku olahan hasil pertanian bersama Aspartan (Asosiasi Pasar Tani) Kabupaten Bandung,” tambah Tisna.

Selain pameran hasil pertanian, kegiatan juga dimeriahkan dengan ragam lomba. Antara lain lomba merangkai buah dan sayuran, merangkai bunga, lomba makan durian, talk show edukasi dan digitalisasi pertanian 4.0, pembagian 500 bibit jeruk dekopon gratis dan lain-lain.

Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menyampaikan keinginan, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi agenda rutin tahunan.

“Kita harus punya pasar lelang sayur, buah dan ternak, tidak hanya gelaran event setahun sekali. Lokasinya sementara bisa dipadukan dengan PIM (Pasar Ikan Modern). Kalau punya itu (pasar lelang), petani kita akan lebih sejahtera,” imbuh Bupati Dadang Naser.

Melihat aneka hasil pertanian yang dimiliki Kabupaten Bandung, menurutnya akan memicu munculnya pelaku-pelaku usaha baru. “Kabupaten Bandung kaya akan komoditas hasil pertanian. Dengan banyaknya inovasi olahan pertanian, banyak UKM (Usaha Kecil dan Menengah) bermunculan. Wajar kalau kita dilihat oleh BPS (Badan Pusat Statistik) sebagai daerah pengangguran terkecil kedua di Jawa Barat,” tambah Bupati.

Pria yang akrab disapa Kang DN itu juga menyampaikan, keterpaduan pola tanam dengan dijadikannya Kabupaten Bandung sebagai pusat kopi dan hortikultura, erat kaitannya dengan Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pola Tanam.

“Rasa nasionalisme dapat diimplementasikan secara nyata oleh masyarakat, khususnya kaum petani. Cinta tanah air, tanah kita olah dengan berbagai komoditas baik sayur maupun buah. Air kita jaga, dengan menerapkan pola tanam yang baik,” pungkas Kang DN.**

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru