BANDUNG, bipol.co — Perkembangan isu penyebaran isu virus corona (Covid-19) berdampak luar biasa, terutama pada sektor pariwisata. Salah satunya, okupansi hotel di Kota Bandung yang berada di angka 30 persen yang sebelumnya 60 -70 persen.
Kendati demikian, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, mengatakan isu virus Corona belum terlalu berdampak terhadap pariwisata secara keseluruhan, karena wisatawan domestik masih tetap mengunjungi Kota Bandung.
“Jadi dalam rangka menarik wisatawan domestik tersebut, kita tetap terus kampanye positif dan promotif untuk Kota Bandung dalam hal pariwisata. Contoh dalam media sosial kita beri tagar #staysafebandung dan #ayokebandung,” katanya saat Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Selasa (10/3/2020).
Ia mengungkapkan, dengan tagar tersebut terus Disbudpar terus mempromosikan tempat-tempat yang bisa dikunjungi. Mulai dari tempat olahraga, tempat untuk berjemur di taman, bahkan makanan-makanan khas untuk menarik calon wisatawan domestik.
Disbudpar juga melakukan roadshow secara aktif ke pelaku industri pariwisata sebagai langkah preventif terkait isu virus corona dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, seperti hotel, restoran, cafe, dll.
“Kami akan mulai ke hotel-hotel dulu, seperti di cek ketersediaan hand sanitizer atau sabun cuci tangan, memberikan informasi tentang imbauan juga, jadi diharapkan semua stakeholder itu solid kompak dalam hal ini,” ucap Kenny.
Ia pun mengatakan, saat Rapat Koordinasi dengan Sekda Kota Bandung, pihaknya mengajukan insentif yang bisa menjadi stimulan dalam rangka menghadapi isu corona untuk industri pariwisata.
“Kemarin saat Rakor, di Kementrian Pariwisata di pusat dilakukan langkah insentif. Saya kira Bandung juga bisa melakukan hal tersebut agar dapat menggairahkan kembali industri pariwisata,” katanya.
Kenny juga beserta jajarannya mendorong ke beberapa pihak agar bisa membuat paket wisata Kota Bandung dimulai dari 6 jam, satu hari, dua hari, sampai seminggu.
“Jadi kita ingin mempromosikan ada paket wisata half day, bisa berwisata enam jam di Kota Bandung, kami pun merekrut creative writer dan travel writer untuk wisata yang berhasil mereka eksplorasi seperti daerah Cigadung,” katanya.
Kenny pun menambahkan saat ini Kota Bandung dan Jogja sudah melakukan kerja sama join promotion untuk mendatangkan wisatawan domestik sebanyak-banyaknya.
“Kita sudah MoU, karena wisata Jogja dan Bandung itu memiliki karakter yang sama jadi bisa kita optimalkan juga, selain Jogja, sebelumnya kita juga sudah kerjasama dengab Buleleng, Malang, Solo,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bidang Pemasaran Disbudpar Kota Bandung, Indra, mengatakan angka kunjungan wisatawan ke Bandung selalu meningkat tiap tahun tapi masih belum signifikan.
“Data kunjungan wisatawan itu didominasi oleh domestik, dengan event-event yang akan digelar seperti AAF semoga bisa mendatangkan kunjungan dari yang internasionalnya juga,” katanya.
Ia menuturkan daya tarik Kota Bandung bagi wisatawan saat ini selain sebagai ibu kota Jawa Barat, masih di kuliner, belanja, dan wisata sejarah, untuk wisata sejarah juga ada jejak Soekarno di Kota Bandung.
Tahun ini, lanjut Indra, pihaknya juga membuat tawaran menarik bagi wisatawan yang menginap akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang ada agar merasa nyaman selama di Kota Bandung.
“Kita kampanye positif agar wisatawan yang datang ke Kota Bandhng merasa aman dan nyaman sehingga saat check out hotel bisa menikmati liburannya dari orang tua sampai anak-anaknya,” ucapnya.* humas.bandung.go.id
Editor: Hariyawan