Pemkab Sukabumi Lakukan “Rapid Test”: 144 Negatif, 2 Positif Corona

- Editor

Rabu, 1 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

H. Harun Alrasyid saat konferensi pers.* firdaus

H. Harun Alrasyid saat konferensi pers.* firdaus

KAB. SUKABUMI,  bipol.co – Pemkab Sukabumi telah melakukan prosedur rapid test terhadap 168 warga. Dari warga yang menjalani rapid test sebanyak itu, 146 hasilnya telah diketahui. Cukup melegakan, hasil rapid test menunjukkan 144 orang negatif Corona, sedangkan yang positif sebanyak 2 orang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi,  H. Harun Alrasyid, dalam konferensi pers di Posko Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi di Pendopo Sukabumi, Rabu (1/4/2020).

Jadi sebagian besar hasil tes, ujar Harun, menunjukkan hasil yang negatif.

“Bahkan 2 orang yang positif pun belum bisa dinyatakan 100 persen terpapar Virus Corona. Mereka harus mengikuti tes lanjutan, yakni swab tes untuk memastikan pasien tersebut benar-benar terkena Covid-19,” ujar Harun.

Sedangkan sampel darah milik 22 orang lagi saat ini masih dalam proses rapid test. Tidak lama lagi, Dinkes Kabupaten Sukabumi akan mengambil hasil swab test untuk memastikan status 2 warga yang positif berdasarkan hasil rapid test. Kini, mereka masih menjalani perawatan di RSUD Sekarwangi.

“Kondisi dua pasien ini menunjukan keadaan yang baik,” ujar Harun.

Dengan perkembangan tersebut, sampai sekarang jumlah warga positif Corona warga Kabupaten Sukabumi tetap 1 orang berdasarkan swab test. Kondisi pasien positif Covid-19 itu juga menunjukkan perkembangan medis yang baik.

Data terkini yang dirilis Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.024 dan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 23 orang.

“Meningkatnya ODP yang terdata itu berkat kerja sama yang bagus dalam pendataan. Berdasarkan hasil pendataan, kenaikan jumlah ODP disebabkan banyaknya warga yang baru mudik dari daerah zona merah. Setiap warga yang datang dari daerah zona merah langsung ditetapkan sebagai ODP,” jelas Kepala Dinkes.

Berbicara tentang PDP yang sudah sembuh, Harun mengatakan, mereka tetap dalam pemantauan petugas kesehatan. Kelompok PDP ini harus mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari setelah dinyatakan sembuh dan selesai perawatannya.

Proses pemantauan wabah Covid-19 di Kabupaten Sukabumi saat ini semakin lancar karena didukung oleh Satgas Siaga Corona di semua tingkatan, mulai kecamatan hingga ke RW. Satgas juga mendapat bantuan pesonel dari kader posyandu.**

Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Ketua Bapemperda: RPJMD Kabupaten Bandung Harus Menjawab Berbagai Persoalan Daerah
Satlinmas Kota Bandung Siap Tangguh, Ikuti Pelatihan Bela Negara dan Tanggap Bencana
Cimahi Darurat Sampah, Wakil Wali Kota Tinjau Langsung Proses Clean Up TPS Melong
Musrenbang Kota Cimahi: Menyusun RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026
Tangani Lonjakan Sampah, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Langkah Strategis
Pemkot Cimahi Peringati Hari Kartini tahun 2025
Menuju Kota Layak Anak Peringkat Utama, Tim Verifikasi Nasional Apresiasi Kota Bandung
Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Wakil Ketua Komisi C H Eep Jamaludin Tekankan Hal Ini…

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 11:02 WIB

Ketua Bapemperda: RPJMD Kabupaten Bandung Harus Menjawab Berbagai Persoalan Daerah

Jumat, 25 April 2025 - 09:48 WIB

Satlinmas Kota Bandung Siap Tangguh, Ikuti Pelatihan Bela Negara dan Tanggap Bencana

Selasa, 22 April 2025 - 22:11 WIB

Musrenbang Kota Cimahi: Menyusun RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Selasa, 22 April 2025 - 21:20 WIB

Tangani Lonjakan Sampah, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Langkah Strategis

Selasa, 22 April 2025 - 17:36 WIB

Pemkot Cimahi Peringati Hari Kartini tahun 2025

Berita Terbaru

KESEHATAN

Erwin: Pemkot Bandung Pastikan HIV/AIDS Ditangani Holistik

Jumat, 25 Apr 2025 - 09:57 WIB