Lomba balap sepeda yang berlangsung selamai 23 hari itu awalnya dijadwalkan pada 27 Juni 2020 di kota Nice, Perancis. Namun pihak panitia harus mengutamakan kesehatan para atlet, ofisial dan seluruh kru, terlebih setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron memutuskan untuk membatalkan semua kegiatan publik berskala besar hingga pertengahan Juli 2020.
Tour de France tergolong kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang, karena selain penonton, turnamen tersebut juga melibatkan pihak keamanan dan polisi dalam jumlah besar.
“Karena Tour de France tidak mungkin digelar sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, maka kami harus berdiskusi dengan Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) untuk mencari tanggal yang baru,” kata panitia penyelenggara dikutip dari Reuters, Rabu (15/4) WIB.