Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat *8/5) menyebutkan terdapat tambahan konfirmasi 336 kasus positif baru dan 13 orang meninggal sehingga total meninggal dunia mencapai 943 jiwa.
“Kalau kita perhatikan akumulasi penambahan data, kasus terkonfirmasi positif bertambah 336 sehingga totalnya menjadi 13.112, kasus sembuh bertambah 113 orang total menjadi 2.494, kasus meninggal bertambah 13 orang sehingga menjadi 943 orang,” kata Yurianto.
Pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 berdasarkan kondisi klinis pasien yang tidak lagi memerlukan layanan kesehatan di rumah sakit disertai dengan hasil uji laboratorium negatif selama dua kali pemeriksaan berturut-turut.
Yurianto mengatakan pemerintah telah melakukan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan tes cepat berbasis molekuler (TCM) di Wisma Atlet Kemayoran dan 15 mesin lain tersebar di seluruh Indonesia akan segera difungsikan.
Hasil uji spesimen sebanyak 143.453 yang diambil dari 103.177 orang dengan menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di 53 laboratorium. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan sebanyak 13.026 positif dan 90.151 negatif.
Sementara pemeriksaan oleh TCM dengan spesimen sebanyak 328 yang diambil dari 184 orang dengan menggunakan metode tes cepat molekuler di satu laboratorium. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan sebanyak 86 positif dan 98 negatif.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 244.480 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 29.087 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 356 kabupaten/kota di Tanah Air.
Penambahan kasus positif baru terbanyak masih terjadi di DKI Jakarta, yaitu 100 kasus, disusul Jawa Tengah 28 kasus, Kalimantan Timur 27 Kasus, Sulawesi Selatan 24 kasus, dan Jawa Barat 23 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 708 kasus, Sulawesi Tengah 75 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 69 kasus, Maluku Utara 50 kasus, Maluku 32 kasus, Papua Barat 53 kasus, Papua 265 kasus, Sulawesi Barat 60 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, dan Gorontalo 19 kasus. (net)