“Listrik aman dan cukup, kami siapkan puluhan posko siaga dan ribuan petugas siaga sejak H-7 hingga H+7 ldul Fitri,” kata General Manager (GM) PLN UIW Kaltim dan Kaltara Sigit Witjaksono di Balikpapan, Selasa (19/5) petang.
PLN melakukan masa siaga Ramadan dan ldul Fitri 1441 Hijriah sejak 17 April hingga 31 Mei 2020.
Ia menegaskan dalam bertugas menjaga pasokan listrik tetap aman, seluruh petugas tetap menjalankan protokol COVID-19, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
Selama masa siaga itu juga, PLN tidak melakukan kegiatan pemeliharaan jaringan, apalagi pembangkit, yang mengakibatkan pemadaman secara terencana.
“Kecuali dalam keadaan memaksa, yang bila tidak dilakukan pemeliharaan justru akan dapat mengurangi kualitas keandalan listrik ke masyarakat,” kata Sigit.
Hal itu, termasuk menghadapi masa peralihan dari musim hujan ke kemarau saat ini, di mana cuaca ekstrem sewaktu-waktu bisa terjadi.
PLN juga menyiagakan fasilitas pembangkit cadangan, seperti genset bergerak, Unit Gardu Bergerak (UGB), dan UPS (Uninterupable Power System).
“Apabila terjadi ‘force majeure’ atau keadaan di luar kendali, kami juga sudah memiliki SOP agar keputusan dan tindakan yang diperlukan dapat segera diambil,” katanya.
PLN menyiapkan 59 genset bergerak, 26 UPS dan 21 UGB di titik-titik siaga yang tersebar di Balikpapan, Samarinda, Bontang, Berau, dan Tarakan.
Sistem kelistrikan di Kaltim saat ini berjalan dengan Sistem Interkoneksi Kalimantan yang berdaya mampu 1.676 Mega Watt, di mana sistem pembangkitan dan distribusi Sektor Mahakam bergabung dengan Sektor Barito dari Kalimantan Selatan.
Sistem kelistrikan itu menyuplai Kalimantan Tengah, Kalimatan Selatan, dan Kalimantan Timur. Di Kaltim meliputi Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, Bontang, dan Sangatta dengan perkiraan beban puncak 450 MW, di Kalimantan Utara distribusi listrik berjalan dengan sistem tertutup (isolated) sesuai wilayahnya karena jarak antarpemukiman yang masih berjauhan dan infrastruktur yang belum mendukung sepenuhnya.
Namun demikian, Sigit tetap menegaskan bahwa persiapan yang dilakukan PLN adalah latihan menghadapi berbagai kemungkinan keadaan. (net)