Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi di Jakarta, Sabtu (13/6) menyatakan, dukungan tersebut berupa donasi yang akan digunakan Unicef untuk menyediakan alat perlindungan pribadi, alat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan seperti masker, sarung tangan, sabun, tenda kesehatan, dan baju pelindung untuk melindungi anak-anak yang akan kembali bersekolah, terutama yang tidak memiliki peralatan sanitasi dasar dan para pahlawan kesehatan.
“Para pengguna Grab di Indonesia dapat turut serta dalam kolaborasi ini dengan melakukan donasi kepada Unicef melalui aplikasi Grab,” katanya melalui keterangan tertulis.
Direktur Regional Unicef untuk Asia Timur dan Pasifik Karin Hulshof menambahkan, pandemi COVID-19 memberikan dampak bagi semua orang dimana saja, tidak terkecuali mereka yang sudah memasuki usia lanjut dan juga anak-anak yang banyak memiliki kegiatan di luar, seperti sekolah.
“Melalui dukungan Grab, kami berharap agar seluruh masyarakat juga bisa bergotong royong memberikan dukungan bagi anak-anak kita terutama saat mereka akan kembali ke sekolah,” katanya.
Sejak Februari 2020, Unicef di Indonesia telah melakukan kerja sama dengan pemerintah dan beberapa mitra untuk menghentikan penyebaran COVID-19, memprioritaskan anak-anak dalam setiap inisiatifnya dan untuk mengurangi dampak jangka panjang dari pandemi terhadap anak-anak.
Lembaga PBB itu telah memberikan informasi kesehatan masyarakat tentang bagaimana mereka dapat melindungi diri mereka sendiri, terutama berfokus pada anak-anak, wanita hamil dan ibu menyusui.
Selain itu juga menyediakan pasokan alat medis, termasuk masker dan alat perlindungan diri lainnya bagi para petugas kesehatan serta memastikan bahwa anak-anak dan keluarga memiliki akses air bersih dan sanitasi, serta persediaan alat kebersihan.
“Kerja sama dengan perusahaan seperti Grab membantu Unicef untuk meningkatkan kesadaran mengenai COVID-19 dan dampaknya terhadap anak-anak untuk jutaan pengguna Grab di kawasan ini,serta guna menghasilkan dana yang sangat dibutuhkan,” ujar Karin Hulshof.
Di Asia Timur dan Pasifik, Badan Anak-anak PBB itu membutuhkan lebih dari 137,2 juta dolar AS untuk mendukung respon kemanusiaan terhadap anak-anak yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Kerja sama ini mencakup empat negara di Asia Tenggara, seperti, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. (net)