Festival akan mengusung semangat “Satu Hari Satu Kebaikan” yakni sebuah gerakan optimis untuk membantu kelompok tenaga kesehatan, masyarakat yang tetap harus bekerja di luar rumah, masyarakat yang harus dirumahkan karena perusahaan yang terpaksa tutup.
“Peluncuran FFI 2020 kali ini pun hadir dengan cara berbeda mengusung ‘Satu Hari Satu Kebaikan. FFI kali ini menyatukan kreativitas, kepedulian, perayaan, dan perenungan,” kata Ketua Komite FFI 2020 Lukman Sardi dalam acara peluncuran Festival Film Indonesia “Satu Hari Satu kebaikan” yang disiarkan melalui YouTube, Minggu (14/6).
Dia melanjutkan bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada industri film. Meski demikian, Lukman mengatakan hal itu tidak mempengaruhi insan perfilman untuk terus berkreasi di tengah kesulitan akibat pandemi COVID-19.
“Perfilman Indonesia masih ada menyapa penonton lewat layar di rumah-rumah menanti dengan sabar plus optimis kembali ke gedung bioskop,” kata dia.
Insan perfilm-an, kata Lukman, tetap berkarya melahirkan ide-ide kreatif.
“Kami terus bekerja, berpikir, melahirkan ide-ide tak hanya untuk filmnya tapi untuk industri film secara keseluruhan. Begitulah FFI 2020 hadir,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan bahwa penyelenggaraan FFI 2020 sebagai perayaan daya cipta insan perfilman.
“Saya berterima kasih kepada seluruh teman seniman dan pekerja film yang di tengah kesulitan masih terus menghasilkan karya,” kata Hilmar.
Hilmar mengatakan FFI 2020 merupakan sebuah perayaan bagi film Indonesia untuk menjaga jiwa bangsa Indonesia.
“Semangat inilah yang kiranya melandasi FFI di tahun 2020. Dan di FFI ini kita akan merayakan daya cipta, daya juang film Indonesia dan kontribusinya menjaga jiwa bangsa,” imbuhnya.
Rencananya acara peluncuran FFI 2020 akan digelar pada hari Selasa, 16 Juni 2020. (net)