WHO: 226.000 Kematian COVID-19 Terjadi di Amerika

- Editor

Kamis, 25 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beberapa orang memakai masker saat berjalan di dermaga, ditengah pandemi virus corona (COVID-19) di Oceanside, California, Amerika Serikat, Senin (22/6/2020). (net)

Beberapa orang memakai masker saat berjalan di dermaga, ditengah pandemi virus corona (COVID-19) di Oceanside, California, Amerika Serikat, Senin (22/6/2020). (net)

BRASILIA.bipol.co – Hampir setengah dari seluruh kasus COVID-19 di dunia dapat dijumpai di benua Amerika dan jumlahnya terus melonjak, demikian direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kawasan Amerika, Carissa Etienne pada Rabu (24/6).

Hingga 23 Juni terdapat lebih dari 4,5 juta kasus COVID-19 dan 226.000 kematian yang dilaporkan di benua Amerika, katanya saat konferensi pers virtual dari Wshington.

Di Amerika dan Karibia saja, kasus COVID-19 meningkat tiga kali lipat dari 690.000 sebulan yang lalu menjadi 2 juta.

Kini terjadi transmisi luas di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, sampai akhir pekan ini, dengan Brazil melampaui 1 juta kasus COVID-19, menyusul Amerika Serikat sebagai negara satu-satunya di dunia yang mencatat kasus tujuh digit.

Etienne menyebutkan Karibia bernasib lebih baik meski terdapat titik nyala di perbatasan Haiti dan Republik Dominika, serta di daerah yang mencakup Guyana, Suriname dan French Guiana.

Brazil, yang paling parah terdampak di Amerika Latin, meningkatkan tes COVID-19 dalam beberapa pekan belakangan namun masih belum cukup, kata Marcos Espinal, direktur penyakit menular Pan-American Health Organization (PAHO) WHO.

“Brazil masih belum melakukan 10.000 tes per juta penduduk. (Tes) itu perlu ditingkatkan,” katanya.

Etienne mengatakan kawasan tersebut harus realistis dan beradaptasi dengan cara hidup baru bersama COVID-19.

“Dengan tidak adanya pengobatan efektif atau persediaan vaksin secara meluas, kami memprediksikan bahwa selama dua tahun ke depan di benua Amerika akan mengalami wabah COVID-19 berulang, yang mungkin diselingi dengan periode transmisi terbatas,” katanya.     (net)

Editor    Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB