Nirmala Dewi dalam diskusi virtual bersama para penggiat olahraga e-sport Tanah Air, Sabtu, mengatakan, Perbasi juga merujuk pada langkah yang telah dilakukan Federasi Internasional Bola Basket (FIBA).
“Olahraga e-sport bola basket ini juga sudah dipertandingkan FIBA untuk mengisi kekosongan jadwal karena adanya pandemi. Selain itu, FIBA juga berencana untuk melakukan uji coba untuk liga-nya sendiri, artinya keberadaan divisi khusus ini menjadi suatu yang mungkin di Perbasi,” kata dia.
Oleh karena itu Perbasi menilai diperlukan divisi khusus untuk mengawalnya sehingga atlet e-sport yang dikirim bertanding ke luar negeri memiliki peluang yang kuat untuk menjadi juara. Apalagi, minat dan bakat kalangan muda di Tanah Air terbilang luar biasa karena beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di ajang e-sport internasional.
“Tentunya ini suatu peluang bagi Indonesia untuk berkibar di kancah internasional melalui e-sport,” kata Dewi.
Jika nantinya divisi e-sport ini terbentuk, ia melanjutkan, Perbasi akan menggandeng berbagai pihak terkait, seperti Asosiasi Esport Indonesia (IESPA), komunitas bola basket hingga komunitas games itu sendiri.
“Inilah uniknya, mereka yang bisa menjadi atlet e-sport bola basket ini tidak mesti berpostur tubuh tinggi. Artinya, ini suatu peluang baru bahwa mewakili Indonesia tidak mesti di lapangan basket tapi bisa juga dengan menjadi atlet e-sport,” kata dia.
Sementara itu, Perbasi berkerja sama dengan IESPA menggelar kompetisi secara virtual bertajuk 3×3.EXE. E-Games Indonesia NBA 2K20 Tournament yang diikuti 64 tim, 27-28 Juni 2020.
Gim yang dipertandingkan merupakan permainan bola basket 3X3 NBA 2K20 dengan menggunakan konsol PlayStation 4.
Menurut Nirmala Dewi, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi Perbasi untuk menjaring atlet nasional yang akan memperkuat Indonesia di kompetisi resmi e-sport. (net)