Terkait Klaster Secapa, Pemprov Jabar Pertimbangkan Kembali Pembukaan Ponpes

- Editor

Sabtu, 11 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi – Salah satu pondok pesantren di Kuningan, Jawa Barat.* ist.

Ilustrasi – Salah satu pondok pesantren di Kuningan, Jawa Barat.* ist.

BANDUNG, bipol.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mempertimbangkan kembali rencana pembukaan kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren (ponpes) setelah adanya klaster baru penyebaran Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung.

Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani, mengatakan hal tersebut perlu dikaji lebih jauh. Jika angka reproduksi meningkat, maka baik pesantren maupun sekolah umum bakal dipertimbangkan.

“Kalau melihat seperti ini memang ada beberapa pertimbangan yang sangat krusial dan penting yang harus dimasukkan ke situ,” kata Berli di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat.

Dia menduga pola penyebaran Covid-19 yang terjadi di Secapa AD merupakan transmisi lokal antaranggota TNI AD. Di lembaga itu anggota hidup bersamaan di asrama dan berkegiatan bersama.

“Tanggal 7 Juli kemarin, kami sudah bisa menyimpulkan bahwa di luar (pemukiman sekitar Secapa AD) itu clear tidak ada masalah, jadi kemungkinan dari dalam. Nah ini yang masih kita selidiki,” kata dia.

Terkait awal mula penyebaran wabah, ia mengatakan masih menyelidiki secara epidemiologis penyebab klaster baru tersebut, namun penyelidikan tersebut membutuhkan waktu tidak sebentar.

“Kita ‘kan gak tahu aktivitas dari masing-masing peserta didik, ‘kan di situ tuh banyak sekali peserta didiknya di atas 1.000 orang dan tentunya kita harus menanyakan satu-satu dan ini perlu waktu,” kata dia.

Selain sektor pendidikan, menurutnya, adanya klaster baru itu akan berpengaruh ke sektor lainnya yang juga akan turut dipertimbangkan pelonggarannya. Sektor lain itu, seperti tempat hiburan, tempat wisata, dan sektor lainnya yang masih ditutup saat fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini.

“Jadi dengan timbulnya perkembangan baru ini, saya rasa juga itu akan termasuk ke dalam pertimbangan-pertimbangan yang akan diambil oleh ketua gugus tugas, semuanya akan dievaluasi,” katanya.* ant.

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru