“Saat ini merupakan momentum yang spesial karena terdapat persamaan kesadaran dan visi untuk mendorong pengembangan BUMN di pasar global, sehingga dapat meningkatkan jumlah transaksi dan nilai investasi outbound BUMN, serta dapat memajukan kepemimpinan Indonesia di luar negeri,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat (17/7).
Menurut Menteri BUMN tersebut, BUMN mencanangkan program BUMN Go Global untuk mendukung supply chain dalam memasarkan produk di pasar strategis.
Selain itu BUMN pertahanan yang melakukan ekspor berbagai produk seperti Pistol G2 Elite, Amunisi Peluru, Medium Tank, Kapal Kargo, Pesawat CN 235-220 dan lainnya. Kemudian Bio Farma telah memproduksi dan memasarkan vaksin polio di berbagai negara seperti Angola, Somalia, dan Ethiopia.
Kolaborasi antarinstansi pemerintah terus digencarkan Kabinet Indonesia Maju Jilid II agar perekonomian Indonesia pascapandemi COVID-19 bisa pulih dengan cepat. Bahkan, kolaborasi yang dilakukan juga didukung dengan strategi agresif sehingga setiap langkah yang diambil mampu mengikuti persaingan global yang kian ketat.
Langkah kolaborasi dilakukan Kementerian BUMN dengan Kementerian Luar Negeri untuk menjalankan visi BUMN Go Global. Nota Kesepahaman Kerja Sama Diplomasi Ekonomi untuk mendukung BUMN Go Global ditandatangani oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dengan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Jumat (17/7).
Tujuan utama dari kerja sama ini adalah memperkuat diplomasi ekonomi dalam mewujudkan visi BUMN Go Global. Berdasarkan data dinamis yang dikumpulkan dari seluruh Perwakilan RI, nilai investasi outbound BUMN di seluruh dunia mencapai 17,5 miliar dolar AS.
Kesepahaman ini diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi BUMN di luar negeri dan mendorong performa ekspor Indonesia. Selain itu, area kerja sama juga mencakup upaya match making antara BUMN dan investor asing yang berminat melakukan inbound investment di Indonesia sesuai dengan sektor yang diminati.
Tim ini berkolaborasi mengawal dari tahap identifikasi peluang investasi, penjajakan mitra dan akses permodalan, hingga pelaksanaan investasi serta perlindungan terhadap investasi Indonesia di luar negeri. Nota kesepahaman bersama ini berlaku hingga empat tahun dan secara berkala akan dimonitor dan dievaluasi.
Kerja sama dan asistensi mengenai diplomasi ekonomi ini diharapkan dapat memperluas jaringan kemitraan, potensi investasi BUMN dan peluang untuk memasarkan produk BUMN di kancah Internasional. (net)