Pemerintah: Vaksin Corona Aman untuk Usia 18-59 Tahun

- Editor

Kamis, 13 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Luhut Binsar Pandjaitan/Net

JAKARTA.bipol.co- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia bilang vaksin corona hanya aman untuk mereka yang berusia 18-59 tahun. Bagaimana dengan yang di bawah 18 tahun atau di atas 59 tahun?

Ia mengatakan selain vaksin, pemerintah juga sedang mengembangkan plasma untuk pencegahan Covid-19. Teknologi plasma ini ditujukan bagi mereka yang usianya tak aman diimunisasi vaksin covid-19.

“Di samping vaksin, ada juga teknologi plasma, ini saya lihat RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) bekerjasama dengan Amerika untuk hasilkan. Plasma berlaku untuk kepala 6 (usia 60 tahun ke atas), dan berlaku juga 18 tahun ke bawah. Sedangkan vaksin untuk yang sekarang berusia 18-59 tahun,” kata Luhut di Rakerkonas Apindo, Kamis (13/8).

“Jadi vaksin yang sekarang orang berusia 18-59 tahun. Kalau Mas Hariyadi (Ketua Apindo) masuk tuh. tapi untuk Pak Benny (Benny Soetrisno/Kadin) nggak masuk itu. Anda berdoa lah supaya dapat vaksin yang itu supaya kita aman juga. Jadi vaksin itu baru aman untuk berumur 18-59 tadi,” tambah Luhut.

Perbedaan itu harus dipahami, sehingga masyarakat nantinya tidak asal menggunakan alat medis yang dihasilkan. Saat ini, keduanya pun sedang dikembangkan. Upaya pengembangan vaksin, ada sejumlah kerjasama yang terus berjalan.

Misalnya PT. Bio Farma (Holding BUMN Farmasi) dengan Sinovac Biotech Ltd (China). Ditargetkan mulai produksi pada Oktober sebanyak 10 juta dosis per bulan dan hingga akhir tahun sebesar 40 juta dosis.

Kemudian PT Kalbe Farma dengan Genexine Consortium Korea Selatan yang ditargetkan memiliki kapasitas sebesar 50 juta dosis/tahun. Serta PT Bio Farma dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI). Terakhir yakni antara PT. BCHT Bioteknologi Indonesia dengan China Sinopharm International Corporation

“Kita sekarang sadar harus lakukan reformasi dalam bidang farmasi,” sebut Luhut. [net]

Editor: Fajar Maritim

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru