JAKARTA.bipol.co- Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Inspektur Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara virtual dari Istana Negara Jakarta, Senin (5/10/2020).
Tak sendiri, Jokowi juga didampingi oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam upacara virtual tersebut. Keduanya tiba di Istana Negara pukul 09.00 WIB.
Upacara TNI digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari memakai masker serta menjaga jarak.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi meminta prajurit TNI menguasai lompatan teknologi militer sebab dapat mempengaruhi taktik dan strategi perang masa depan. Untuk menguasainya, dia menekankan perlu perubahan kebijakan pertahanan.
“Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan,” jelas Jokowi dalam HUT ke-75 TNI secara virtual, Senin (5/10/2020).
Selain itu, Jokowi meminta TNI untuk selalu bersinergi dengan semua elemen, termasuk Polri.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta prajurit TNI menguasai lompatan teknologi militer sebab dapat mempengaruhi taktik dan strategi perang masa depan. Untuk menguasainya, Jokowi menekankan perlu perubahan kebijakan pertahanan.
“Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan,” jelas Jokowi dalam HUT ke-75 TNI secara virtual, Senin (5/10/2020).
Menurut Jokowi, kebijakan investasi pertahanan dirancang sistematis dan berkelanjutan. Dia menilai dengan kebijakan ini TNI akan menjadi kekuatan perang di masa depan.
“Hanya melalui kebijakan investasi pertahanan jangka panjang yang terencana TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju,” kata Jokowi.
Dia menyebut bahwa transformasi organisasi di tubuh TNI harus didukung dengan transformasi prajurit yang kuat dalam menghadapi segala tugas yang diberikan. Baik itu dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.
Kendati begitu, Jokowi meyakini bahwa prajurit TNI dapat menjalani semua tugas-tugas yang diberikan. Pasalnya, karakter pejuang yang kuat sudah tertanam dalam karakter prajurit TNI.
“Karakter pejuang ini harus terus menerus melekat dan terlembaga dalam pengabdian prajurit TNI di manapun berada,” ucap Jokowi.
Selain itu, dia mengingatkan agar para prajurit TNI terus bersinergi dan bekerja sama dengan berbagai elemen bangsa. Jokowi menekankan bahwa sinergi adalah kunci membangun kekuatan pertahanan yang semakin kokoh dan efektif.
“Karakter prajurit yang selalu siap bersinergi, bekerja sama bahu membahu dengan berbagai elemen bangsa, sinergi antarkorps, sinergi antarmatra, sinergi antarinstansi dan sinergi antar TNI dan Polri,” tutur dia.
Jokowi menyinggung soal karakter pejuang yang dimiliki setiap prajurit TNI. Jokowi juga meminta TNI untuk selalu bersinergi dengan semua elemen, termasuk Polri.
“Kita bersyukur telah tertanam kuat karakter pejuang dalam diri prajurit TNI. Karakter pejuang ini harus terus melekat dan terlembaga dalam pengabdian prajurit TNI di mana pun berada,” ujar Jokowi.
Dia meyakini dengan karakter pejuang tersebut, para prajurit akan selalu siap menjawab panggilan tugas.
Untuk itu, dibutuhkan prajurit TNI yang profesional dan benar-benar terlatih, terdidik serta yang terus menerus meningkatkan kemampuannya.
Namun, kata Jokowi, karakter pejuang yang melekat di prajurit TNI mengharuskan para prajurit untuk saling bersinergi dan bekerja sama. Baik itu antar korps, mantra, antar instansi, serta dengan Polri.
“Sinergi adalah untuk membangun kekuatan pertahanan yang semakin kokoh dan efektif,” ucap Jokowi.
Jokowi meminta para prajurit TNI bersiap menghadapi pertempuran di masa masa depan. Menurut dia, perang yang akan terjadi tersebut memiliki daya hancur yang lebih besar.
“Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar, high level destruction,” kata Jokowi.
Selain itu, dia mengatakan pertempuran itu akan berkalan lebih singkat dan menggunakan taktik yang lebih luas. Mulai dari, konvensional dan non-konvensional hingga lintas dimensi.
“Pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus baik konvensional dan nonkonvensional serta taktik lintas dimensi baik sosial, politik dan ekonomi,” jelas dia.
Untuk itu, Jokowi mendorong agar TNI dapat menguasai lompatan teknologi militer. Pasalnya, hal itu akan mempengaruhi taktik dan strategi perang di masa depan.
“Kita harus terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano dan teknologi kecerdasan buatan,” ujar Jokowi.
Jokowi juga berterima kasih kepada prajurit TNI yang setia mengawal Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kemudian, dengan para prajurit TNI yang bertugas di daerah pedalaman, perbatasan, wilayah terpencil, di pulau-pulau terdepan untuk menjaga kedaulatan Indonesia serta yang berada di luar negeri sebagai pasukan pemelihara perdamaian.
“Saya juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada prajurit TNI yang selalu berada di Garda terdepan dalam misi kemanusiaan,” tutur dia.
Menurut dia, prajurit TNI tidak hanya bertugas dala operasi militer perang saja, namun juga operasi militer selain perang. Misalnya, saat membantu penanganan bencana alam di Indonesia.
“Terima kasih kepada TNI yang terlibat aktif dalam penanganan korban bencana alam dan kebakaran hutan,” kata dia.
“Dan terima kasih atas peran aktif TNI dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 baik dalam mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan maupun dalam perawatan di rumah sakit TNI,” sambung Jokowi. [Net]
Editor: Fajar Maritim