DEPOK.bipol.co- Pejabat Sementara Walikota Kota Depok Dedi Supandi membenarkan kabar Kota Depok akan menjadi daerah pertama yang dilakukan vaksinasi Covid-19.
Kota Depok dipilih jadi yang pertama dilakukan vaksinasi, tidak hanya karena alasan besarnya jumlah kasus dan tingginya kepadatan penduduk.
Melainkan juga mengingat Depok menjadi daerah yang pertama ditemukan kasus Covid-19, Depok selalu masuk kategori lima besar kasus Covid-19 di Jawa Barat, dan kemudian Depok merupakan pintu gerbang lalulintas ke ibu kota Jakarta dan Kota Bandung.
Sehingga Dedi berpendapat sangat relevan jika vaksin diberikan di kota Depok sebagai yang pertama di Indonesia.
“Kabarnya vaksin datang bulan November. Sebelum vaksin hadir kita terus melakukan langkah-langkah persiapan,” ujar Dedi dalam wawancara dengan statsiun TV nasional dikutip bipol.co pada Sabtu 17 Oktober 2020.
Prioritas vaksin
Dedi menuturkan tujuan pemberin vaksin Covid-19 adalah untuk menurunkan angka kematian, mencapai kekebalan tubuh bagi kelompok masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat.
Masyarakat yang sudah punya kekebalan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas. Dari produktivitas yang meningkat tersebut diharapkan kemudian dapat meminimalisir dampak sosial ekonomi dari Covid-19 ini.
Dedi mengungkapkan saat ini pihaknya tengah melalukan survey terkait vaksinasi Covid-19. Survey sedang berlangsung di masyarakat untuk memetakan suara-suara yang muncul seputar vaksin seperti tidak yakin akan keamanan vaksin, tidak yakin effekivitas vaksin, takut efek sampingnya, termasuk yang tidak percaya vaksin. Suara-suara tersebut tentunya menjadi kerja keras bagi pihaknya untuk melakukan sosialisasi sebelum vaksin hadir.
Terkait vaksinasi, Dedi menambahkan, dari lebih 2 juta penduduk Kota Depok dibuatkan klaster-kelaster penerima vaksin. Vaksin diberikan kepada penduduk atau masyarakat yang mempunyai resiko tinggi terhadap Covid-19, yaitu mereka yang merupakan garda terdepan di pelayanan publik seperti petugas medis, paramedis, TNI Polri yang aktif di Gugus Tugas Covid-19, termasuk juga kontak trackingnya.
“Kemudian kita bergerak ke tokoh masyarakat, tokoh agama, tenaga pendidik, aparatur pemerintah, lalu peserta BPJS dan masyarakat pelaku ekonomi,” ujarnya.
Kapasitas SDM
Dedi menerangkan vaksinasi ini merupakan masuk dalam program pelayanan imunisasi Covid-19 yang tentunya memerlukan SDM. Pihaknya kini tengah menyiapkan SDM dengan memberikan pelatihan agar dapat menjadi vaksinator.
Selain itu pihaknya juga tengah fokus untuk membuat SOP dari pelayanan imunisasi Covid-19 tersebut.
“Kita siapkan nanti mereka datang ke mana, meja berapa. Secara garis besar, simulasi, datang ke tempat vaksin, masuk ruang vaksin, lalu kemudian dilakukan pemantauan untuk effektivitas vaksin,” ujarnya.
Dedi menyatakan pihaknya secara data siap untuk menyediakan vaksinator. Dedi merinci Kota Depok memiliki 38 puskesmas, 24 rumah sakit, 175 klinik, dan tenaga kesehatan yang berjumlah 7766 orang. Mereka semualah yang kemudian akan bergerak sebagai SDM vaksinator.
“Tinggal nanti titik-titiknya dimana saja tergantung dari seberapa banyak Kota Depok menerima vaksin,” ujarnya.
Intinya, sebut Dedi, Pemerintah Kota Depok siap menjadi pemerintah kota pertama saat vaksin hadir di negara ini. [jar]
Editor: Fajar