KAB BANDUNG, BIPOL.CO – Guna melestarikan lingkungan hutan yang ada di wilayah Patuha, Pemerintah Kabupaten Bandung menggelar kegiatan bertajuk Gerakan Percepatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pengendalian Bencana dan Kerusakan Lingkungan Sub DAS Ciwidey.
Kegiatan dilaksanakan bersama sejumlah unsur pentahelik, salah satunya adalah PT. Geo Dipa Energi.
Bupati Bandung melalui Assisten ekonomi dan pembangunan Pemkab Bandung, H. Marlan M.Si mengatakan, program pelestarian lingkungan tersebut diikuti langsung oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna, para kepala dinas terkait, camat setempat, para kepala desa hingga para penggiat lingkungan.
“Camping bersama di Punceling ini sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan hutan yang ada di sekitar wilayah Patuha ini. Ini jawaban Bupati Bandung terhadap kejadian bencana alam banjir bandang beberapa waktu yang lalu,” ujar Marlan saat ditemui disela-sela kegiatan, di Alamendah, Kecamatan Rancabali, Sabtu (24/9).
Bekerjasama dengan seluruh stakeholder,
Menurut Marlan, Pemerintah Kabupaten Bandung bekerjasama dengan seluruh stakeholder memperbaiki kondisi lingkungan dan sungai yang beresiko menjadi penyebab banjir bandang.
Ada beberapa kegiatan fisik yang dilaksanakan, diantaranya adalah pembuatan tembok penahan sungai, pelebaran sungai dan juga penanaman pohon.
Kegiatan tersebut, imbuh Marlan, dilakukan bersama seluruh lapisan masyarakat, termasuk PT. Geo Dipa Energi. “Ini secara pentahelik dilakukan sehingga diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat lebih sadar terhadap lingkungannya, juga untuk mencegah terjadinya terluang kembali banjir bandang di wilayah Ciwidey,” tutur Marlan.
Marlan mengatakan, pohon-pohon yang telah ditanam akan dirawat oleh organisasi penggiat lingkungan. Selain itu, ada juga petani stroberi yang diberdayakan.
“Jadi, ada beberapa petani stroberi yang akan beralih profesi dari petani stroberi menjadi petani lebah madu. Supaya nanti penghasilan mereka meningkat,” katanya.
Divisi HSE PT. GeoDipa Energi, Agung Maulana membenarkan bahwa pihaknya tutut berpatisipasi dalam program Bupati Bandung dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung dalam rangka pemulihan DAS Ciwidey .
“Hari ini kita turut berpartisipasi dalam program pak bupati bersama DLH, perhutani dan stakelholder lainnya dalam rangka pemulihan DAS Ciwidey,” ujar Agung.
Diungkapkan Agung, PT. Geo Dipa Energi telah berpartisipasi dengan program pemerintah tersebut khususnya DAS Ciwidey sejak dua tahun yang lalu. Tak tanggung-tanggung, perusahaan panas bumi tersebut telah menggelontorkan dana hingga Rp3,3 miliar.
“Geodipa sendiri turut berpartisipasi dalam penanganan longsor DAS Ciwidey berupa pembangunan tembok penahan tanah di beberapa titik, ada yang sudah selesai dan ada yang masih berlangsung,” ungkap Agung.
“Kita lebih dominan ke infrastruktur di DAS Ciwidey, selama dua tahun ini untuk pembangunan tembok penahan tanah itu nilainya Rp3,3 miliar,” sambungnya.
Tokoh masyarakat Rancabali, H. Emte mengapresiasi program penanganan bencana oleh Pemkab Bandung tersebut. Apalagi, beberapa waktu yang lalu telah terjadi banjir bandang di Ciwidey. Sehingga dengan adanya peninjauan lokasi diharapkan bisa menciptakan solusi antisipasi bencana.
“Terima kasih kepada Pak Bupati yang sudah turun ke lapangan langsung, bersama-sama menanam kayu, tadi di jalan juga menyampaikan ke saya itu sudah janji akan ada pelebaran di jembatan, dan di sungai itu lebih kurang satu meter itu akan lebih steril lagi,” ungkapnya.
Kades Alamendah H. Awan menegaskan warga Desa Alamendah siap untuk menjaga alamnya. Tapi disisi lain, pihaknya berharap instansi terkait bisa membantu masyarakat terkait kualitas dan harga produk pertanian.
“Bagaimana supaya kualitas dan harga produk petani itu bagus, jadi bagaimana bisa membantu petani disini,” pungkasnya.(deddy)