BANDUNG, BIPOL.CO – M Budiana akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat periode 2022-2026.
Budiana terpilih setelah melalui voting dalam Musyawarah Olahraga Provinsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (Musorprov KONI) Jabar, Jumat dini hari, dengan persaingan suara berlangsung cukup ketat. M. Budiana akhirnya unggul dengan meraih 53 suara, sedangkan Daud Ahmad 48 suara.
Budiana resmi jadi Ketua Umum KONI Jabar periode 2022-2026, menggantikan ketua sebelumnya, Ahmad Saefudin yang sudah habis masa jabatannya.
Musorprov KONI Jabar 2022 berlangsung sejak Kamis (22/12/2022) di Grand Asrilia Hotel, Kota Bandung. Untuk posisi Ketua Umum KONI Jabar, ditentukan oleh 100 suara dari pengurus cabang olah raga, KONI Kota/Kabupaten, serta Badan Fungsional.
Bagi Budiana, meski posisinya sebagai Ketua Harian KONI Jabar 2018-2022, ternyata tak mudah merebut suara mayoritas. Padahal, sebelumnya babyak dukungan suara baginya yang datang dari pengurus cabang olah raga, KONI Kota/Kabupaten Badan Fungsional.
Dukungan terhadap Budiana datang dari anggota-anggota KONI Jabar yang sudah menunjukkan prestasi tertinggi di ajang single event maupun multieven. Dukungan yang sama juga datang dari cabang olahraga baru yang akan diprediksi menjadi andalan Jabar di ajang PON XXI.
M. Budiana kader KONI Jabar yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam memimpin organisasi, berhasil membawa Jawa Barat menjadi juara umum PON XIX di Jabar dan PON XX di Papua. “Jadi, saya kira beliau ini tidak diragukan kepemimpinannya,” tegas Wenda, Ketua Umum FISI Jawa Barat.
Budiana selain aktif di KONI Jabar, sebelumnya pernah menjadi Ketua KPU Kabupaten Bandung, aktif dalam kepengurusan PB Paguyuban Pasundan, bahkan memimpin Sako Pramuka Paguyuban Pasundan. Ia saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan.
Setelah terpilih sebagai Ketua KONI Jabar, Budiana menyebut, ia akan berusaha mencapai tahapan-tahan pembinaan prestasi olahraga di provinsi Jawa Barat secara optimal. Baik kinerja dan managemen organisasi, maupun transparansi, dan legimate, sehingga dapat berjalan secara efektif, efesien, transparan dan akuntabel.(deddy)