BIPOL.CO, BOGOR – Setelah sukses mewisuda 120 peserta Sekolah Pemerintahan Desa (SPD) angkatan pertama pada 2021, Pemdakab Bogor kembali mewisudakan 165 peserta Sekolah Pemerintahan Desa angkatan II.
Angkatan II yang terdiri dari, 38 kecamatan, 55 desa, 55 kepala desa, 55 operator spasial, dan 55 operator sosial, wisuda dihadiri langsung oleh Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan di IPB University Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Rabu (8/2/2023).
Kabupaten Bogor menjadi satu-satunya di Indonesia yang sudah memiliki Program Sekolah Pemerintahan Desa yang bekerjasama dengan IPB University, sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan di tingkat desa, serta untuk mengoptimalkan dalam mendiagnosa seluruh permasalahan yang ada di masyarakat tingkat desa.
“Ini upaya kita untuk mempercepat pembangunan desa, dengan ilmu yang mereka dapat melalui program Sekolah Pemerintahan Desa ini,” terang Plt. Bupati Bogor.
Lanjut Plt. Bupati menegaskan kepada seluruh Kepala Desa agar tidak melakukan pergantian aparatur desa jika terjadi pergantian Kades terutama mereka yang telah lulus melaksanakan Sekolah Pemerintahan Desa angkatan 1 dan 2.
“Supaya mengikat langkah kami, akan dituangkan dengan peraturan. Kita sudah cape-cape menyekolahkan dan mendanai, pas ganti Kades ganti juga aparaturnya. Itu tidak boleh terjadi, mereka adalah investasi dan SDM desa yang sangat potensial, jadi jangan sampai diganti,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Plt. Bupati Bogor juga menyatakan terima kasih kepada keluarga besar IPB University yang sudah bekerjasama dan menjadi Kabupaten Bogor pilot project sekolah Pemerintahan Desa pertama di Indonesia.
“IPB ini sangat luar biasa inovasinya, yang saya tahu IPB itu pertanian ternyata bukan, tapi pertanian plus. IPB banyak inovasi yang bisa diaplikasikan untuk bagaimana bisa dikerjakasamakan dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, salah satunya Sekolah Pemerintahan Desa ini. Insyaallah Sekolah Pemerintahan Desa ini juga akan kami selenggarakan di tahun 2023 ini,” ungkap Iwan Setiawan.
Kemudian, Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, tonggak kemajuan Kabupaten Bogor terletak pada kemajuan desa. Oleh karena itu sumber daya manusia aparatur desa ini mutlak untuk menjadi pilar utama dalam pembangunan desa.
Menurutnya, pemanfaatan inovasi IPB dalam data desa presisi dan untuk menunjang data desa presisi inilah kemudian dikembangkan Sekolah Pemerintahan Desa agar aparat desa semakin aware terhadap data, karena data yang baik akan menjadi sumber perencanaan yang baik.(*)