BIPOL.CO, BOGOR — Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta maaf terkait ucapannya injak Al Quran soal jual beli jabatan di Pemkab Bogor.
Iwan Setiawan mengaku saat itu sedang khilaf mengucapkan terkait kitab suci umat Islam tersebut. Dia menegaskan tak ada niat sedikitpun bermaksud merendahkan umat Islam dan Al-Qur’an lewat ucapannya/
Dirinya menyebut tumbuh besar di lingkungan pondok pesantren (ponpes), sehinga diajarkan bagaimana memuliakan Al-Qur’an.
“Mohon maaf kalimat itu yang keluar, itu untuk menegaskan. Manusia itu tempatnya khilaf, kepada seluruh umat muslim, saya mohon maaf jika merasa terganggu. Saya lahir di lingkungan ponpes, saya besar di Ponpes Nurul Haq Cisarua, masih satu keluarga. Saya banyak belajar di sana dan diajarkan bagaimana memuliakan Al-Qur’an. Jadi tidak ada sedikit pun niat ke arah sana,” kata Iwan melalui keterangannya, Senin (27/2), seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Masih dalam keterangannya, Iwan menceritakan konteks dirinya khilaf mengucapkan kalimat injak Al-Qur’an. Saat itu, dia selesai mengikuti peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Konferensi MWC NU Cigombong pada hari Selasa (21/2).
Setelah itu, sejumlah wartawan datang dan mewawancarainya saat dirinya hendak meninggalkan lokasi. Salah satu yang ditanyakan terkait isu jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
“Setelah itu ada doorstop [wawancara], dan saya pikir selesai, karena waktunya juga cukup panjang. Tapi ada salah satu wartawan yang sudah doorstop itu bertanya ke saya yang sudah di dalam mobil. Jadi kendaraan sudah mulai jalan, waktu itu saya menyampaikan soal penegasan tidak ada jual beli jabatan,” terangnya.
Iwan mengatakan saat itu sangat ingin menegaskan tidak ada jual beli jabatan di lingkup Pemkab Bogor. Namun saat itu, dia mengaku keliru dalam berucap soal Al-Qur’an.
“Sebagai muslim, karena imam saya Al-Qur’an, saya menjunjung betapa tingginya Al-Qur’an. Tapi memang ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf,” ungkapnya.
Diketahui, saat mengucapkan kalimat itu, Iwan memberi penegasan soal tidak adanya jual beli jabatan. Ucapan Iwan berkaitan dengan berani bersumpah atas nama Al-Qur’an.
“Gini, kalau ngomong jual beli jabatan saya ngomongnya sambil nginjek Qur’an, wani (berani),” tegasnya, Selasa (21/2), saat merespons pertanyaan wartawan terkait i su jual beli jabatan.(deddy)