BIPOL.CO, BANDUNG – Peran koperasi tak bisa ditampikkan dalam peningkatan ekonomi Kota Bandung. Dari 716 koperasi aktif mampu menghasilkan aset sebanyak Rp1,8 triliun.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM), Atet Dedi Handiman dalam peringatan Hari Koperasi tahun 2023 (3/8/2023).
“Jumlah koperasi menurun, tapi aset dan jumlah anggota cenderungnya meningkat. Koperasi memiliki peran penting dalam pergerakan perekonomian negeri,” ujar Atet.
Sebanyak 400 penggiat koperasi hadir dalam peringatan tersebut. Atet berharap, pada peringatan tahun ini kolaborasi pentahelix bisa melejitkan potensi koperasi.
“Pemerintah, akademisi, pegiat bisnis, komunitas, dan media melakukan sesuatu untuk mewujudkan koperasi sebagai salah satu organisasi yang mampu menaikkan perekonomian daerah,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan menyebutkan, koperasi yang sudah maju coba merangkul koperasi yang masih perlu diangkat dan dibina.
“Ada program sister antar koperasi. Sehingga bisa terjadi kolaborasi sesama koperasi,” ucap Tedy.
Dengan begitu, koperasi di Kota Bandung bisa semakin tumbuh dan bangkit. Selain itu, poin pentingnya mendigitalisasi koperasi khususnya KSP (koperasi simpan pinjam). Menurutnya, jika Kota Bandung bangkit, biasanya akan membangkitkan perekonomian daerah sekitarnya.
“Bicara digitalisasi, perlu juga adanya regenerasi para pelaku koperasi. Jarang sekali pelaku koperasi itu digerakkan oleh anak-anak muda. Mohon ada program Youth Koperasi. Ketika regenerasi sukses, ekonomi masyarakat Kota Bandung juga semakin maju,” tuturnya.
Sementara itu, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, Koperasi selalu menjadi bagian yang strategis di Kota Bandung. Saat ini kondisi ekonomi di Kota Bandung sudah mulai masuk kategori menggembirakan.
“Setahap demi setahap kehidupan ekonomi di Kota Bandung sudah kembali berjalan. LPE kita saat ini 5,4 persen. Inflasi year on year (YoY) sekitar 4 persen. Ini sudah terbaik di Jabar. Saya yakin kontribusi koperasi ini berperan penting dalam ekonomi Kota Bandung,” aku Ema.
Ia memaparkan, ada beberapa nilai koperasi yang harus dikembangkan. Nilai-nilai ini sesuai dengan akronim ‘KOPERASI’.
K: Kebersamaan, kekeluargaan.
O: Organisasi koperasi berjalan lebih baik
P: Peduli. Pengurus harus memberikan kemudahan kepada anggotanya.
E: Edukasi sebuah keniscayaan
R: Responsif sebab modal dalam organisasi adalah kepercayaan
A: Aktif. Anggota harus aktif dan jadi bagian yang berkontribusi
S: Sinergi dengan regulasi
I: Integritas dan inovasi
“Tanpa kita menyesuaikan dengan kondisi, jika inovasi tdk dilakukan kita akan menjadi lembaga yang tertinggal,” katanya.(adr)
Editor: Deddy