BIPOL.CO, JAKARTA – Keluar dari koalisi perubahan Partai Demokrat dikabarkan segera akan melakukan rapag internal untuk menenyukan arah koalisi ke depan.
Rapat internal akan dipimpin langsung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan para pengurus di tingkat pusat dan daerah.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra mengatakan, rapat dengan pengurus pusat rencananya akan digelar pada Senin (4/8) di kantor pusat Partai Demokrat, Jakarta.
“Akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok, akan diadakan di hari Senin, 4 September,” kata Herzaky saat dihubungi, Minggu (3/9).
Sementara, rapat dengan pimpinan pengurus tingkat daerah akan digelar setelahnya. Menurut Herzaky, rapat-rapat itu akan menentukan arah koalisi Partai Demokrat usai keluar dari Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan.
“Setelah itu mungkin ke depan baru akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan pro perbaikan,” kata dia, dilansir dari CNNIndonesia.
Partai Demokrat secara resmi telah mencabut dukungan kepada Anies di Pilpres 2024 pada Jumat (1/9). Keputusan itu diambil sehari sebelum deklarasi Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar pada Sabtu (2/9).
Demokrat sekaligus juga menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan bersama PKS dan NasDem yang masih mendukung Anies.
Berpotensi Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memprediksi Partai Demokrat lebih berpotensi bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto.
Menurutnya, Partai Demokrat masih memiliki sejumlah opsi usai memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan. Pertama, membentuk poros baru dengan PKS dan partai lain, bergabung dengan gerbong pengusung Prabowo Subianto, atau opsi lain bergabung dengan koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.
Namun, Burhanuddin menilai potensi Demokrat membentuk poros baru atau merapat ke Ganjar lebih kecil mengingat riwayat hubungan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati Soekarnoputri.
“Jadi potensi Demokrat untuk bergabung memang lebih besar ke Pak Prabowo. Meski pun lagi-lagi kita perlu lebih sabar untuk menunggu pergerakan Partai Demokrat ke depan,” katanya dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV.(*)