Dampak Kemarau Panjang, Toni Permana Minta Pemkab Bandung Kerjasama dengan PDAM Turun Tangan Bantu Para Petani

- Editor

Rabu, 20 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Bandung Toni Permana.(Foto: Deddy)

BIPOL.CO, BANDUNG – Anggota DPRD Kabupaten Bandung yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bandung Toni Permana menyebutkan, bencana kemarau panjang perlu segera ditangani pemerintah Kabupaten Bandung dengan memberikan bantuan terhadap para petani.

Tidak hanya itu, Ketua Fraksi NasDem ini juga meminta Penkab Bandung Kerja sama dengan Perumda Air Minun Tirta Raharja/PDAM turun tangan membantu untuk  mensuplai kebutuhan air bagi masyarakat. Selain mensuplai air untuk kebutuhan pelanggan, yang sudah biasa, juga harus membanatu para petani yang terdampak kekeringan.

Menurut Toni Permana, pemerintah harus segera memberikan upaya akibat dampak el nino tersebut baik jangka pendek maupun jangka menengah.

“Jangka pendek misalnya diadakan operasi pasar dengan menjual beras murah, jangka panjangnya kami inginkan Bulog mempertegas dan membatasi para spekulan beras karena diindikasikan ada permainan pengusaha besar, kita juga tidak tahu permainannya di mana, hanya Bulog yang fahan permainan para bandar berasal besar,” kata Toni Permana, saat dimintai tanggapannya di Ruang Rapat Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (19/9/2023).

Terkait kekeringan tersebut, kata Toni, sudah diprediksi sebelumnya akibat dampak alam el nino yang tidak bisa dihindari. Antsipasinya pertama pemerintah harus hadir dalam persoalan ini dalam membantu petani khususnya, untuk meringankan beban para petani.

“Misalkan kalau kita di DPRD sudah memposkan anggaran tak terduga–bahwa el nino ini kita katagorikan sebagai bencana, jadi ada anggaran untuk bencana,” ucap Ketua Fraksi NasDem ini.

Maka dari itu, imbuhnya, pemerintah daerah bisa mengeluarkan anggaran untuk petani. Misalnya untuk bantuan mesin air, pengeboran air dan bisa bekerjasama dengan PDAM untuk suplai air yang saat ini sudah berjalan, termasuk suplai air untuk air konsumsi atau pengairan bagi petani,” harap Toni.

Toni mengatakan, di HKTI juga tergabung pengusaha beras kecil yang sudah menjerit karena tidak bisa menjual beras lagi, karena dikuasai berasnya oleh pengusaha besar, Mereka yang menentukan harga beras.

“Makanya kita mendorong Pemkab Bandung dalam hal ini Bupati Bandung untuk segera berkordinasi minimal menyelesaikan di tingkat lokal Bandung untuk stabilitas harga berasa, karena Bulog-lah yang bisa M menstabilisasi, mereka yang punya stok beras selain para distributor besar, kita yakin Bulog mampu memberikan kebijakan terkait itu,” katanya, yang mengaku sudah melakukan rapat namun belum rilies.

Toni menyebutkan, bahwa luas potensi el nino di Kabupaten Bandung dari 21 ribu luas lahan tanaman pangan yang ada, luas dampak el Nino mencapai 2000 an atau sekira 10 persenan. Yang terluas terjadi di Rancaekek mencapai 647 hektar dan Solokanjeruk 212 hektar.

Bencana kekeringan ini, kata Tono, Pertanian bisa mejadi puso. “Karena itu dari HKTI menghimbau bagaimana petani bila masih bisa menanam padi dengan varietas tertentu yang bisa kompromi dengan situasi kekeringan. Misalnya varietas padi Situbagendit yang toleran dengan kekeringan, itu saran teman teman petani yang sudah berpengalaman menanam, atau varietas Cibogo, Patengan, invago dan 1312,” papar Toni

Dampak kekeringan ini, kata Toni, sesuai prediksi BMKG kemarau panjang bisa sampai awal tahun depan–kemungkinan luas terdampak kekeringan akan bertambah. “Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini bisa segera turun hujan,” ujar anggota Komisi C ini.

Untuk pertanian yang puso, Toni meminta,  pemda memberikan bantuan anggaran dana bencana untuk membantu lara oetani, baik untuk pengadaan pupuk, pengadaan air dan lainnya.(ads)

Berita Terkait

Kota Bandung Mantapkan Komitmen Otonomi Daerah Lewat Inovasi dan Kolaborasi
Ketua Bapemperda: RPJMD Kabupaten Bandung Harus Menjawab Berbagai Persoalan Daerah
Satlinmas Kota Bandung Siap Tangguh, Ikuti Pelatihan Bela Negara dan Tanggap Bencana
Cimahi Darurat Sampah, Wakil Wali Kota Tinjau Langsung Proses Clean Up TPS Melong
Musrenbang Kota Cimahi: Menyusun RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026
Tangani Lonjakan Sampah, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Langkah Strategis
Pemkot Cimahi Peringati Hari Kartini tahun 2025
Menuju Kota Layak Anak Peringkat Utama, Tim Verifikasi Nasional Apresiasi Kota Bandung

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 18:02 WIB

Kota Bandung Mantapkan Komitmen Otonomi Daerah Lewat Inovasi dan Kolaborasi

Jumat, 25 April 2025 - 11:02 WIB

Ketua Bapemperda: RPJMD Kabupaten Bandung Harus Menjawab Berbagai Persoalan Daerah

Jumat, 25 April 2025 - 09:48 WIB

Satlinmas Kota Bandung Siap Tangguh, Ikuti Pelatihan Bela Negara dan Tanggap Bencana

Kamis, 24 April 2025 - 15:37 WIB

Cimahi Darurat Sampah, Wakil Wali Kota Tinjau Langsung Proses Clean Up TPS Melong

Selasa, 22 April 2025 - 22:11 WIB

Musrenbang Kota Cimahi: Menyusun RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Berita Terbaru