Ini Kesaksian Korban Selamat dari Kecelakaan Truk Rombongan Ziarah di Saguling

- Editor

Sabtu, 27 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anas salah seorang korban yang selamat dari kecelakaan maut di Leuwibudah, Saguling, Kabupaten Bandung Barat, saat ditemui di rumah orang tuanya, di Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Jumat.(Foto:Ads)

Anas salah seorang korban yang selamat dari kecelakaan maut di Leuwibudah, Saguling, Kabupaten Bandung Barat, saat ditemui di rumah orang tuanya, di Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Jumat.(Foto:Ads)

BIPOL.CO, BANDUNG – Anas Maliki (20), adalah salah satu korban selamat dari maut setelah sebuah mobil Truk engkel yang ditumpanginya bersama rombongan penziarah terguling di sekitar Nangtung, Kampung Leuwibudah, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/1/2024) dini hari WIB.

Anas penduduk Kp Cinagrog, RT 01 RW 09, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat mengaku bersyukur selamat dari maut, meski tubuhnya mengalami luka luka cukup serius.

Putra dari keluarga Ajid ini menceritakan kronologis kecelakaan maut tersebut. Sebelum berangkat ziarah haul ke makam Alm. Mama Jalan Cagak, Cianjur, Anas mengaku sempat merasa ragu antara berangkat atau tidak.

“Saat akan berangkat saya merasa ragu, dan ternyata teman santri yang lain juga sama sempat ragu, malah saya sempat tidur dulu sebelum berangkat,” papar Anas yang mengaku sebagai pelajar di Kampus Ungu/IWU (International Women University) semester 3, Yayasan H Anwar Sanusi, di Liang Meong, Gunung Halu.

Namun, tutur dia, setelah ngobrol ngobrol bersama santri yang lainnya akhir mereka memutuskan untuk ikut berangkat ziarah bersama guru ngajinya Ustadz Ayim yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Korban menuturkan, ada sekitar 30 orang yang ikut dalam rombongan ziarah haul itu, kebanyakan santri dan alumni santri Pesantren Jalan Cagak, Cianjur. “Bahkan ada bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak yang ikut ziarah ke sana,” imbuh Anas.

Sebelum berangkat kata dia, mobil truk yang akan mengangkut rombongan, sebetulnya sempat ada masalah di bagian remnya. “Namun sampai juga di tempat tujuan. Bahkan setelah sampai, remnya sempat diperbaiki oleh sopir yang juga pemilik kendaraan itu bersama temannya, setelah beres kami pun naik untuk pulang,” paparnya.

Usai melakukan ritual ziarah, sekira pukul 11.00 WIB rombongan kembali pulang menuju kampung halaman.

“Dari Cianjur mobil berjalan normal, bahkan setelah lewat turunan Ciorai Rajamandala, kondisk mobil masih berjalan tak ada masalah. Tapi setelah lewat turunan Cikuda mobil mulai terasa dan mobil tidak digas namun jalannya kencang,” ucap Anas.

Begitu berada di turunan menuju Nangtung atau sebelum jembatan Leuwi Budah, mobil oleng. Para penumpang pun panik. “Para penumpang pada berdoa, bahkan saya berpikir akan meninggal hari ini, setelah itu terdengar suara benturan, saya berusaha menyelamatkan diri sambil berdoa dan duduk di bawah kerumunan penumpang sambil berpegangan dan mobil pun terguling, saya sempat tidak sadarkan diri dan baru sadar setelah ada suara benturan kedua,” katanya.

Setelah sadar, lanjut Anas, terdengar teriakan dan rintihan para penumpang. Warga sekitar pun berdatangan untuk memberikan pertolongan. Anas pun bergegas keluar dari dalam truk dengan darah bercucuran dari tubuhnya yang terluka akibat benturan.

“Alhamdulillah saya masih diberi keselamatan, sementara yang lain ada yang tidak sadarkan diri karena luka parah, mereka tergeletak di jalan raya, kami menunggu kendaraan untuk mengangkut para korban,” katanya. Beberapa saat kemudian petugas kepolisian tiba, para korban segera dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah truk engkel bermuatan rombongan penziarah terguling di Nangtung atau tepatnya di Kampung Leuwibudah, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jumat dini hari (26/1/2024). Dalam kecelakaan itu dilaporkan 6 orang meninggal dunia Sementara korban luka berat dan ringan diperkirakan lebih dari 20 orang.

Korban meninggal dan luka luka adalah warga Kampung  Cinagrog, Desa Citalem, dan warga Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.

Hingga Jumat pagi (26/1/2024), korban meninggal telah dimakamkan oleh keluarganya masing-masing, di RW 09, Kampung Ciselang-Cinagrog. Korban meninggal antara lain seorang guru ngaji Ustad Ayim (45),  Alip (18), Uhin (26),  dua korban jenis kelamin perempuan yang diketahui masih lajang masing masing Sipa (24) dan Lia (19). Sementara korban meninggal lainnya, kata warga, bernama Agis (19) warga Cijambu, Cipongkor.

Sedangkan korban luka-luka berat pada Jumat dikabarkan masih di rawat di RSHS, RS Cahya Kawaluyan, dan Klinik Asy Syifa Cipatat. Termasuk sopir truk Jahuri berusia sekira 55 tahun penduduk setempat luka luka berat dan masih di rawat di RSHS.(ads)

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB