Ini Dia Langkah Penting Cegah Stunting Demi Masa Depan Anak Lebih Baik

- Editor

Kamis, 20 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIPOL.CO, BANDUNG – Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia termasuk Kota Bandung. Dalam upaya menurunkan stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melaksanakan audit kasus stunting di sejumlah wilayah yang teridentifikasi berisiko stunting.

Dokter Spesialis Anak Bidang Nutrisi Julistio Djais menyampaikan, stunting adalah kondisi yang terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun.

“Dampaknya dapat mengakibatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang terganggu, membahayakan masa depan anak,” kata Julistio saat audit kasus stunting di Kelurahan Wates, Kota Bandung, Kamis (20/6/2024).

Menurut Julistio, pencegahan stunting tidaklah sulit jika dilakukan dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah penting untuk mencegah stunting:

1. Nutrisi Ibu Hamil

“Pertama, ibu hamil perlu mendapatkan asupan makanan yang bergizi seimbang. Program pemberian suplemen tambahan, seperti tablet tambah darah, sangat penting untuk dijalankan dengan baik. Nutrisi yang baik selama kehamilan memastikan janin mendapatkan gizi yang diperlukan untuk tumbuh optimal,” katanya.

2. ASI Eksklusif

Kemudian, lanjut Julistio, setelah lahir, bayi harus mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama.

“ASI adalah sumber gizi terbaik untuk bayi, membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Setelah enam bulan, ASI tetap diberikan bersama makanan pendamping ASI (MPASI),” ucapnya.

3. Makanan Pendamping ASI (MPASI)

MPASI yang diberikan harus berkualitas, mengandung sumber protein hewani dan nabati, serta sayuran.

“Ibu perlu diajarkan cara menyiapkan dan memberikan MPASI yang benar agar anak mendapatkan gizi seimbang,” ujarnya.

4. Edukasi dan Konseling

Menurut Julistio, edukasi dan konseling dari petugas kesehatan sangat penting.

“Mereka harus secara terus-menerus memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu tentang pentingnya gizi dan cara memberikan makanan yang benar. Orang tua perlu dibekali pengetahuan tentang cara mencegah stunting dan pentingnya gizi seimbang,” katanya.

5. Perhatian Khusus pada Bayi Prematur

Bayi yang lahir prematur memerlukan penanganan khusus dan rujukan ke layanan kesehatan yang memadai.

“Penting bagi orangtua untuk memahami kebutuhan khusus bayi prematur untuk mencegah stunting,” ucapnya.

6. Peran Ahli Gizi dan Petugas Kesehatan

Ahli gizi harus secara terus-menerus memberikan bimbingan terkait makanan yang baik bagi ibu dan anak.

“Petugas kesehatan di puskesmas perlu meningkatkan upaya edukasi kepada masyarakat, memastikan ibu-ibu memahami pentingnya pencegahan stunting,” ujarnya.

7. Kesadaran Pentingnya Pencegahan Stunting

Julistio mengatakan, edukasi yang konsisten dan komprehensif akan membantu ibu-ibu memahami dan menganggap penting upaya pencegahan stunting.

Menurutnya, pencegahan stunting yang dimulai sejak kehamilan dan dilakukan secara berkelanjutan jauh lebih efektif dibandingkan penanganan setelah stunting terjadi.

“Dengan langkah-langkah ini, kita dapat bersama-sama mencegah stunting dan memastikan masa depan anak-anak di Kota Bandung yang lebih baik dan cerah,” ucapnya.**

 

Berita Terkait

Vaksin DBD untuk Siapa Saja? Simak Penjelasannya.
Turunkan ‘Stunting’, Bey Machmudin: Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Semua Level
Prevalensi Stunting Jabar Ditargetkan Turun Signifikan pada 2024 dari 21,7 persen menjadi 14-15 persen
Raih Rekor MURI, Pemerintah Ajak Komitmen Janji Hidup Sehat
Pemkot Cimahi Gelar Workshop Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah bagi Tenaga Kesehatan
Angka Stunting Kota Bandung Semakin Turun
HUT 101 RSHS, Bey Machmudin Harap Menjadi Rumah Sakit Pusat Unggulan Kesehatan
KESEHATAN Bey Machmudin: Program MMS sebagai Landasan Ciptakan Generasi Sehat dan Cerdas
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 1 Desember 2024 - 09:56 WIB

Vaksin DBD untuk Siapa Saja? Simak Penjelasannya.

Selasa, 26 November 2024 - 17:14 WIB

Turunkan ‘Stunting’, Bey Machmudin: Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Semua Level

Senin, 25 November 2024 - 19:33 WIB

Prevalensi Stunting Jabar Ditargetkan Turun Signifikan pada 2024 dari 21,7 persen menjadi 14-15 persen

Selasa, 19 November 2024 - 15:49 WIB

Raih Rekor MURI, Pemerintah Ajak Komitmen Janji Hidup Sehat

Selasa, 19 November 2024 - 13:05 WIB

Pemkot Cimahi Gelar Workshop Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah bagi Tenaga Kesehatan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB