BIPOL.CO, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap Masjid Besar Pameungpeuk. Selain itu Bupati juga meresmikan RA Baburoyan, Sanggar Anak Yatim dan Pondok Tahfidz di Bojong Malaka, Baleendah.
Saat meresmikan Masjid besar Pemeungpeuk, Dadang Supriatna berharap bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat di Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung.
“Karena tidak semua kecamatan di Kabupaten Bandung memiliki masjid besar seperti di Kecamatan Pameungpeuk ini. Masjidnya pun berdekatan dengan Kantor Urusan Agama Kecamatan Pameungpeuk,” kata Bupati Bandung saat meresmikan pembangunan Masjid Besar Pameungpeuk, Minggu (18/8/2024).
Karena masjid besar itu masih dalam proses penataan, Dadang Supriatna pun turut memberikan bantuan kepada pihak pengelola rehab pembangunan Masjid Besar Pameungpeuk tersebut. Dengan harapan pembangunan masjid besar itu segera rampung dan bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk kegiatan keagamaan.
“Kami berharap Masjid Besar Pameungpeuk ini, tempat ibadahnya umat Islam bisa dimakmurkan oleh DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), melalui kegiatan keagamaan harian, mingguan maupun kegiatan lainnya. Dengan harapan bisa membentuk masyarakat berkarakter dan berakhlakul karimah di Kecamatan Pameungpeuk,” harapnya.
Ia pun mengaku sangat senang dan bahagia, karena di Kecamatan Pameungpeuk ada sebutan ngaji Jitu (ngaji hari Sabtu) dan ngaji Jihad (ngaji hari Ahad). Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna pun berencana hadir pada pelaksanaan ngaji Jihad tersebut.
Kang DS mengatakan, meski baru 3,3 tahun jadi Bupati Bandung, tetapi 13 program prioritas sudah berjalan dan terealisasi. Hal ini berkat kerjasama masyarakat Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Pameungpeuk.
“Terutama dalam bidang keagamaan. Khususnya untuk program insentif guru ngaji, anggarannya sebesar Rp 109 miliar per tahun. Alhamdulillah sudah tersalurkan,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini juga turut mengungkapkan program Besti (Beasiswa Ti Bupati). Selain itu program keagamaan lainnya, sehingga bisa tercipta suasana kondusif di Kabupaten Bandung.
“Tindak kriminal pun menurun. Dengan adanya kegiatan keagamaan ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya tindak kriminalitas atau perbuatan melanggar hukum. Untuk itu, pemerintah daerah menghaturkan terima kasih kepada masyarakat melalui kegiatan keagamaan tersebut,” tuturnya.
Kang DS pun mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam peningkatan pembangunan di Kabupaten Bandung. Di antaranya dibuktikan melalui APBD Kabupaten Bandung yang semula Rp 4,6 triliun meningkat menjadi Rp 7,51 triliun dalam 3 tahun kepemimpinannya. “Selama 3 tahun naik Rp 3 triliun,” ucapnya.
Bupati menyebutkan bahwa Kabupaten Bandung sudah menerima 354 penghargaan dari pemerintah pusat, provinsi dan instansi lainnya.
“Alhamdulillah, Kabupaten Bandung adalah masuk tiga nominasi, menjadi kabupaten/kota percontohan anti korupsi dari KPK RI,” katanya.
Kang DS juga meminta doa kepada masyarakat Kabupaten Bandung, supaya memimpin Kabupaten Bandung tetap amanah dan istiqomah.
“Supaya terus berjuang dan melanjutkan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.
Kang DS berharap melalui pelaksanaan peresmian Masjid Besar Pameungpeuk ini, sesuai dengan harapan dan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Bandung untuk terus memajukan masyarakat dan membentuk anak-anak berkarakter dan berakhlakul karimah.
“Pada akhirnya tercipta pemerintahan dan lingkungan masyarakat yang kondusif. Para kiai dan ulama pun bisa menyampaikan ukhuwah islamiah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” katanya.
Dalam menghadapi Indonesia Emas 2045, katanya, ada lima hal yang harus dipersiapkan. Pertama meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi. Kedua, big data. Ketiga, riset and development, keempat institusi yang kuat, dan kelima mengelola keuangan (anggaran) dengan baik.
“Anak-anak kita untuk dipersiapkan sumber daya manusianya, supaya mempunyai skill sesuai dengan harapan kita semua,” ujarnya.
Anak-anak yang saat ini sekolah di tingkat TK, SD, dan SMP, kata Kang DS, dibekali dengan tiga muatan lokal. Yaitu pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan bahasa dan budaya Sunda, serta belajar mengaji dan menghafal Al-Qur’an.
“Semoga anak-anak kita dalam 20 tahun mendatang, menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” katanya.
Kang DS menyebutkan bahwa pihaknya sejak tahun 2023 sampai tahun 2024 ini terus mensupport kelangsungan pendidikan di Kabupaten Bandung, melalui pemberian hibah kepada Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Pemerintah Kabupaten Bandung sudah memberikan hibah ke 248 MI. Tahun depan akan memberikan hibah ke Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, secara bertahap,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa di Kecamatan Pameungpeuk mulai tahun 2025 sudah ada pembangunan SMAN. Dengan harapan tahun 2024 ini ada pengerjaan pembangunan SMAN tersebut.
“Tahun depan sudah mulai penerimaan siswa baru. Ini dalam rangka mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat UUD 1945. Jangan sampai lulusan SMP tidak sekolah,” ungkapnya.
Dengan bertambahnya SMAN baru, diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (BEDAS).
Resmikan RA Baburoyan
Sementara itu Bupati Bandung Dadang Supriatna turut memberikan apresiasi dilaksanakannya pembangunan Raudhatul Athfal (RA) Baburoyan yang diresmikannya di Desa Bojong Malaka Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Minggu (18/8/2024).
Di lingkungan Raudhatul Athfal Baburoyan ini juga terdapat Sanggar Anak Yatim dan Pondok Tahfidz Jamaah Persis Bojong Malaka, yang turut diresmikan pula oleh Bupati Bandung.
“Dengan diresmikannya Raudhatul Athfal Baburoyan Royan, Sanggar Anak Yatim dan Pondok Tahfidz ini berharap bisa melahirkan anak-anak yang tentunya menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” harap Bupati Dadang dalam keterangannya.
Bupati Bandung juga mengucapkan terima kasih kepada pemilik lahan yang sudah mewakafkannya, sehingga lahan tersebut sudah resmi milik Raudhatul Athfal Baburoyan, Sanggar Anak Yatim dan Pondok Tahfidz Jamaah Persis Bojong Malaka.
Dadang Supriatna berharap kebaikannya dari sejumlah pihak itu dicatat sebagai amal ibadah karena semua makhluk hidup pasti akan mengalami kematian.
“Maka dalam keterangan, siapa pun yang sudah meninggal putus segala perkaranya, kecuali tiga perkara ini. Pertama shodaqoh jariah, kedua ilmu yang bermanfaat dan ketiga memiliki anak soleh dan solehah,” tuturnya.
“Melihat dari keterangan itu, baik yang menjual tanah, maupun yang mewakafkan termasuk yang membantu dalam pembangunan serta yang mengajak maupun panitia dan masyarakat Desa Bojong Malaka, saya yakin pahalanya akan terus mengalir sampai ke akhirat nanti,” imbuh Bupati Bedas ini.
“Terutama niat saya memuliakan ulama, di antaranya memberikan insentif untuk guru ngaji se-Kabupaten Bandung,” sebutnya.
Ia mengatakan tegaknya suatu daerah atau negara berada di empat golongan. Pertama, ilmunya para ulama. Makanya, Kang DS memberikan perhatian kepada para ulama melalui program insentif guru ngaji.
Kedua, adilnya para pemimpin. Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini minta doa kepada masyarakat, semoga dirinya menjadi pemimpin yang adil.
“Kepala rumah tangga juga harus adil,” kata Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung ini.
Ketiga, berehannya para agnia atau orang-orang kaya yang dermawan. Di antaranya, orang yang sudah memberikan sedekah dan membeli tanah untuk pengadaan wakaf dan pembangunan tempat kegiataan keagamaan tersebut.
Keempat, doanya fakir miskin. Ia pun merasa yakin bahwa kegiataan pemberian santunan kepada anak yatim piatu, tidak khawatir uang atau harta akan habis.
Kang DS memberikan santunan kepada anak yatim itu sejak dirinya masih menjabat kepala desa. Bahkan setiap 1 Muharam pada setiap tahunnya, Kang DS secara rutin memberikan bantuan kain kafan. Sewaktu masih menjabat kepala desa, kain kafan itu untuk satu desa, namun sekarang diberikan kepada semua desa se-Kabupaten Bandung setelah menjabat Bupati Bandung.
“Memberikan bantuan kain kafan sudah berjalan 24 tahun, sejak masih menjabat kepala desa sampai sekarang jadi Bupati Bandung. Pemberian kain kafan itu insya Allah secara bertahap ke masing-masing desa di Kabupaten Bandung,” katanya.
Kang DS mengungkapkan kenikmatan dari Allah SWT itu tidak bisa dilihat secara lahiriah. “Janji Allah dirasakan dengan keimanan. Nikmanya kasih sayang Allah SWT, dan nikmanya kita beragama Islam. Nabi Muhammad SAW diturunkan ke dunia oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak. Nabi Muhammad SAW diberikan kelebihan dan diberikan mukjizat oleh Allah SWT yaitu Al-Qur’an,” tuturnya.
Makanya, Kang DS membuat buku kajian Al-Qur’an yang dikolaborasi dengan pendidikan Pancasila, UUD 1945 dan budaya Sunda.
“Ternyata setelah saya gali, kalimat Bedas ada 28 kalimat di dalam Al-Quran,” katanya.
Ia menyatakan sudah launching 7 buku dan berharap dapat memberikan manfaat untuk masyarakat. “Ternyata Pancasila dan UUD 1945 dan bahasa Sunda implementasi dari Al-Qur’an. Al-Qur’an tidak bisa dirubah oleh manusia,” katanya.(Ads)