BIPOL.CO, GARUT – Kabar duka datang dari Mekkah, seorang jamaah haji asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, atas nama Ny. Hj. Mimih (67), wafat sekira pukul 03.45 waktu setempat.
Bupati Garut Rudy Gunawan Jumat (30/6/2023) mengabarkannya setelah memperoleh laporan dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut yang turut mendampingi jamaah haji asal Kabupaten Garut.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un, jamaah haji atas nama Ny. Hj. Mimih , 67 tahun, dari Sukaregang, wafat sekitar jam 03.45. Semoga almarhumah husnul khatimah,” ungkapnya.
Bupati menyatakan, almarhumah yang menunaikan haji bersama Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Babussalam dengan kloter 70, didiagnosa memiliki penyakit jantung dan diabetes hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit terdekat.
“Dengan diagnosa jantung dan diabetes, almarhumah sudah kita rujuk ke rumah sakit, tapi semalam ingin tetap pulang ke tenda mina,” ucapnya.
Bupati Rudy berpesan kepada keluarga dan handai taulan yang ditinggalkan senantiasa diberi kesabaran dan almarhumah husnul khatimah.
“Saya terima laporan dari ibu Kadinkes. Semoga almarhumah husnul khotimah, karena meninggal dalam keadaan ibadah,” tuturnya.
Kadinkes Garut, dr. Leli Yuliani, melaporkan, semenjak berangkat dari Kabupaten Garut dan ketika tiba di Rest Area RM Sindang Reret, almarhumah terlihat lemas, namun ketika ditanya oleh tim kesehatan dirinya tidak menyatakan keluhan apapun, hingga akhirnya diinfus dan keadaan membaik.
Setelah itu, imbuh dr. Leli, almarhumah juga selalu dilakukan cek kesehatannya, dan diingatkan untuk senantiasa meminum obat yang dibawa.
Pada 29 Juni 2023, kaki almarhumah bengkak, namun awalnya menolak untuk dirujuk, setelah dibujuk beberapa lama akhirnya bersedia dirujuk ke Pos Kesehatan (Poskes) Mina dengan tensi 100/60 dan masih bisa makan serta minum.
Ia mengungkapkan pasien pun sempat akan dirujuk ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, tetapi almarhumah menolak untuk dilakukan apapun kecuali infus, dan ingin segera ke tenda lagi.
Pada akhirnya,imbuh dr. Leli, pada 30 Juni 2023 pukul 03.45 waktu setempat ketika pasien akan dibangunkan untuk salat subuh, tapi pasien tidak bergerak, kemudian dicek oleh Tenaga Kesehatan Indonesia (TKHI), nadi dan nafas tidak ada, serta dilanjutkan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Hingga pada akhirnya sekitar pukul 04.00 nadi tidak teraba, nafas tidak ada, saturasi oksigen tidak terdeteksi, dan pasien dinyatakan meninggal dunia.
Almarhumah merupakan jamaah haji yang ikut rombongan melalui KBIH Babussalam yang dilepas Bupati Garut pada 20 Juni 2023, dimana saat itu diberangkatkan 2 kloter sekaligus, yakni kloter 69 dan 70 Provinsi Jawa Barat sebanyak 420 orang.
Dalam rilis sebelumnya, dari 1.938 jamaah haji, 250 orang diantaranya dikategorikan berisiko tinggi karena usianya sudah di atas 75 tahun dan memiliki riwayat penyakit kronis.(adr)
Editor: Deddy