Jokowi Bilang Debat Pilpres Ketiga Diisi Serangan Personal, Mahfud MD: Yang Harus Dirahasiakan Data Intelijen

- Editor

Selasa, 9 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahfud MD-Calon Wakil Presiden Nomor urut 3.(Ist.)

Mahfud MD-Calon Wakil Presiden Nomor urut 3.(Ist.)

BIPOL.CO, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, debat pilpres ketiga diisi serangan personal.

Jokowi mengatakan, bicara soal data pertahanan yang sempat disinggung dalam debat ketiga Pilpres 2024, tak semua data pertahanan bisa dibuka.

“Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista, itu ada yang bisa terbuka, tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan,” kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1).

Jokowi menekankan data pertahanan menyangkut dengan strategi besar negara. Dia lantas menyebut tidak semua bisa dibuka seperti toko kelontong.

“Karena ini menyangkut strategi besar negara, nggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa,” ujarnya.

Respon Mahfud MD

Cawapres nomor urut 3 sekaligus Menko Polhukam Mahfud Md merespons pernyataan. Mahfud tak sepakat dengan hal itu.

“Ya mungkin kalau penilaian Presiden. Kalau (menurut) saya sih nggak,” kata Mahfud kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Mahfud lantas mengambil contoh terkait permintaan data pertahanan untuk dibuka, yang lantas dikatakan sebagai rahasia negara. Mahfud menilai hal yang harus dirahasiakan adalah data intelijen dan yang berkaitan dengan strategi penyerangan.

“Misalnya rahasia negara, apa rahasia negara yang harus dibongkar. Ndak ada kan rahasia negara yang dirahasiakan. Kalau rahasia negara itu misalnya intelijen, strategi penyerangan. Kalau bicara soal anggaran, kalau anggarannya segitu, situasi anu-nya begitu, kan itu bukan rahasia. Ndak ada, ndak ada dari yang kemarin yang harus dirahasiakan, pertanyaannya itu,” ucapnya.

Mahfud lantas menyebut dirinya yang pernah menjabat sebagai Menhan. Dia menilai terkait alutsista dan anggaran tidak bisa dibicarakan di ruang tertutup.

“Kalau saya ya, kan saya mantan Menhan juga. Mana yang rahasia? Saya tahu mana UU yang (soal) rahasia (data negara). Ndak ada dari pertanyaan itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista. Nggak bisa dibicarakan di ruang tertutup. Kalau di ruang tertutup namanya rembugan, bukan debat,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bicara soal data pertahanan yang sempat disinggung dalam debat ketiga Pilpres 2024. Jokowi mengatakan tak semua data pertahanan bisa dibuka.

“Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista, itu ada yang bisa terbuka, tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan,” kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1).

Jokowi menekankan data pertahanan menyangkut dengan strategi besar negara. Dia lantas menyebut tidak semua bisa dibuka seperti toko kelontong.

“Karena ini menyangkut strategi besar negara, nggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa,” ujarnya.(*)

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB