BIPOL.CO, BANDUNG – Kabupaten Bandung Barat wilayah selatan belakang ini sedang dilanda bencana alam.
Menurut catatan Bipol.co, dalam dua bulan terakhir ini ada tiga bencana alam yang terjadi di wilayah Kecamatan Gununghalu dan Cipongkor.
Sebelumnya bencana alam berupa retakan atau pergeseran tanah terjadi di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Gununghalu, pada 19 Februari 2024.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun ratusan rumah dan fasilitas lainnya hancur akibat bencana tersebut, ratusan jiwa pun terpaksa harus diungsikan.
Kemudian bencana tanah longsor dan banjir bandang, yang dampaknya meliputi Desa Cibenda, Desa Cijambu dan Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, serta Desa Cibitung Kecamatan Rongga, pada Minggu (24/3/2024) tengah malam.
Sedikitnya 10 warga terkubur hidup-hidup dan puluhan lainnya luka luka serta lebih dari 30 rumah hancur akibat dampak dari bencana tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda.
Hampir 500 jiwa warga Kampung Gintung ini terpaksa diungsikan di GOR Desa Cibenda dan Gedung SDN Cibenda serta di tenda-tenda darurat.
Pergeseran Tanah di Cibungur
Kini bencana juga dilaporkan terjadi di Kampung Cibungur, Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor. Yaitu terjadinya pergeseran atau retakan tanah. Akibat pergerakan tanah itu setidaknya sudah 9 rumah hancur.
Menurut warga Kampung Cibungur yang juga rumahnya hancur akibat bencana tersebut, peristiwa retakan tanah itu terjadi sejak Rabu (27/3/2024).
Bencana tersebut terjadi siang hari, awalnya warga atau pemilik rumah melihat tanda tanda pergeseran tanah di sekitar rumah, retakan retakan tanah memanjang. “Warga kaget dan segera meninggalkan rumah yang didiaminya selama ini, karena khawatir rumahnya pada roboh,” kata warga saat dihubungi Kamis siang.
Ia menuturkan, ternyata besok harinya rumah sudah pada hancur akibat pergeseran tanah tersebut. Saat kejadian tidak ada korban jiwa, karena rumah sudah ditinggalkan para penghuninya.
Warga Kampung Cibungur saat ini merasa khawatir pergeseran tanah bisa terus meluas. Sementara warga yang rumahnya hancur, kata warga, kini mengungsi di tempat aman.
Warga berharap, pemerintah bisa segera turun tangan untuk mengatasi kejadian pergeseran tanah tersebut.(Ads)