BANDUNG.bipol.co – Sebagai upaya menekan angka kecelakaan di jalan raya, Pemkot Bandung dan Bloomberg Philantropies Initiative for Global Road Safety (BIRGS) akan kembali mengampanyekan “Klik Biar Selamat-Helm”.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana optimis dengan kampanye keselamatan jalan atau road safety akan menekan angka kecelakaan di jalan. “Di tahun terakhir kerjasama dengan BIGRS saya optimis kecelakaan akan berkurang,” ujar Kang Yana ketika bertemu dengan Tim BIRGS di Balai Kota Bandung, Kamis (11/4/2019).
Menurutnya, helm merupakan alat keselamatan pengendara yang penting. Dengan penggunaan yang sesuai, yaitu mengeklik helm Standar Nasional Indonesia (SNI) maka pengendara dapat mengurangi dampak kecelakaan.
“Dengan konten yang mudah, saya yakin mereka (masyarakat) akan paham bahwa keselamatan berkendara itu penting,” katanya.
Kang Yana pun mendorong BIGRS terus berkolaborasi dengan Pemkot Bandung untuk mengedukasi keselamatan berkendara. “Pemkot support untuk konten edukasi kepada masyarakat. Seperti di televisi atau radio bahkan media sosial. Insya Allah jika kita masif melakukannya, masyarakat lebih paham dan angka kecelakaan pun berkurang,” ujarnya.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, di tahun terakhir kerja sama dengan Bloomberg akan memperkuat program kampanye perilaku keselamatan berkendara di jalan.
Selama 4 tahun terakhir, Pemkot Bandung dan Bloomberg telah mengampanyekan “klik biar selamat – helm” (Juni 2016), “klik biar selamat – sabuk pengaman” (November 2017), “stop ngebut” (Agustus 2018). Sedangkan tahun 2019 ini kembali mengampanyekan “klik biar selamat – helm”.
“Tahun 2019 ini lebih terintegrasi di media massa maupun media sosial. Kita juga merangkul berbagai dinas terkait, organisasi dan kepolisian,” ujar Ahyani.
Pemkot Bandung dan BIGRS kembali mengangkat kampanye tersebut karena menurut data, angka kecelakaan pengendara motor masih tinggi.
“Kecelakaan itu berdampak pada keselamatan jiwa. Banyak luka di sekitar kepala dan leher. Untuk itu kita angkat kembali, agar para pengguna jalan itu lebih paham,” jelas Ahyani.
Dalam prosesnya, Ahyani mengundang para pengusaha, bidang otomotif, komunitas terutama stasiun televisi dan iklan layanan masyarakat untuk bekerja sama menyukseskan kampanye tersebut. Melalui kampanye ini dapat mengubah perilaku para pengendara roda dua untuk menggunakan helm dengan benar dan sesuai standar.
Sedangkan Perwakilan Vital Strategies, Rachfiansyah menyampaikan, kampanye tersebut bertujuan untuk memantapkan kerja sama Pemkot Bandung dan Bloomberg.
Kampanye “Klik Biar Selamat-Helm” diangkat kembali karena angka kecelakaan pengendara motor masih cukup tinggi. Berdasarkan usia, mulai 15-44 tahun yang sering terkena cedera yaitu kepala dan leher.
“Lewat kampanye, kita edukasi dan sosialisasikan kepada masyarakat bahwa keselamatan berkendara itu ada tahapannya. Mulai dari kondisi motor, helm dan penumpangnya,” jelasnya. (rls)
Editor Deden .GP