Investor Baru Harus Beri Manfaat Bagi Bank Muamalat

- Editor

Selasa, 30 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto ant

foto ant

JAYAPURA.bipol.co – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiyana mengatakan investor baru Bank Muamalat harus bisa memberikan manfaat bagi pertumbuhan bank tersebut maupun industri keuangan syariah secara keseluruhan.

“Kita tidak boleh sembarangan, karena kita berhadapan dengan bank syariah besar,” kata Heru saat ditemui di Jayapura, Papua, Selasa (30/4/2019) .

Heru menjelaskan investor baru Bank Muamalat harus mempunyai skema penyelamatan bank yang jelas agar bank bisa berkembang lebih baik dan memberikan kontribusi besar kepada industri keuangan syariah.

“Skemanya seperti apa? Memberikan manfaat kepada bank dan industri syariah atau tidak? Kalau tidak memberikan manfaat atau lebih jelek, lebih baik delete,” katanya.

Selain itu, investor tersebut harus mempunyai modal besar yang ditunjukkan secara serius dengan menyetor uang escrow sebagai bentuk perjanjian legal.

“Para pelamar harus betul-betul punya mahar, punya modal, dan cara menyehatkan seperti apa. Kalau punya modal, cukup dengan menaruh escrow, bisa berapa saja untuk menunjukkan kesungguhan,” ujar Heru.

Meski demikian, ia mengakui hingga saat ini belum ada investor yang benar-benar serius untuk menanamkan modal di salah satu bank syariah tertua di Indonesia ini.

“Banyak calon investor yang datang dan pergi, kalau hanya Rp1 triliun tidak cukup. Jangan sampai selagi hangat, begitu masuk sudah adem. Kalau seperti itu, nanti dua atau tiga tahun lagi perlu modal lagi,” ujarnya.

Menurut dia, kalau investor tidak memiliki suntikan modal yang memadai, maka Bank Muamalat dapat rentan dari gejolak ketika kembali mengalami kekurangan dana atau terdampak dari krisis.

“Jadi begitu masuk, bank betul-betul harus berkembang dan sehat. Kalau tidak sehat dan tidak berkembang, buat apa? Bank di pengawasan kita harus ada kontribusinya, karena cost-nya tidak murah,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, OJK sebagai fasilitator akan berhati-hati dalam menentukan investor baru, apalagi umat sedang menanti kelanjutan dari masa depan Bank Muamalat.

“Kita awasi saja, kalau investor punya track record jelek sebaiknya jangan. Kita tidak boleh sembarangan, kita tidak mau deal dengan ketidakpastian karena berbahaya,” ujar Heru. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Dedikasi pada Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Penghargaan KIP 2024
bank bjb Tawarkan SBN Ritel ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%
Dukung Pengembangan Ekonomi Daerah, bank bjb Perluas Kolaborasi dengan BP Rebana 
Mau Ekspansi Usaha, Ajukan Saja Kredit Modal Kerja Kontrak ke bank bjb
Rakor Bersama Kemendageri dan Kemenaker, Pemkab Bandung Mitigasi Deteksi Dini Isu Gejolak PHK Secara Masif
Perumda Tirta Raharja Raih Penghargaan Bergengsi Leadership Commitment dari PBB
Q3 bank bjb Catat Laba Kondsolidasi Rp1,7 Triliun
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 20:44 WIB

Dedikasi pada Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Penghargaan KIP 2024

Kamis, 14 November 2024 - 09:54 WIB

bank bjb Tawarkan SBN Ritel ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%

Minggu, 10 November 2024 - 16:26 WIB

Dukung Pengembangan Ekonomi Daerah, bank bjb Perluas Kolaborasi dengan BP Rebana 

Kamis, 7 November 2024 - 21:12 WIB

Mau Ekspansi Usaha, Ajukan Saja Kredit Modal Kerja Kontrak ke bank bjb

Kamis, 31 Oktober 2024 - 17:25 WIB

Rakor Bersama Kemendageri dan Kemenaker, Pemkab Bandung Mitigasi Deteksi Dini Isu Gejolak PHK Secara Masif

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB