Seniman Indonesia Unjuk Kemampuan di Venice

- Editor

Jumat, 10 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Marketeers

Foto Marketeers

LONDON.bipol.co – Karya para seniman dari Indonesia kembali menjadi salah satu tampilan yang menarik di ajang pameran seni (fine arts) tertua dan terbesar di dunia, Venice Art Biennale (VAB) ke-58, di kota Venice, Italia berlangsung selama enam bulan dan dibuka untuk umum mulai 11 Mei hingga 24 November mendatang.

Minister Counselor Pensosbud KBRI Roma, Charles Ferdinand Hutapea kepada Antara London, Jumat (10/5/2019) menyebutkan Paviliun Indonesia bertempat di kawasan Arsenale menampilkan karya seni instalasi oleh tim artistik yang terdiri dari seniman Syagini Ratna Wulan dan Handiwirman Saputra, dengan kurator Asmudjo Jono Irianto dan ko-kurator Yacobus Ari Respati.

Tema yang diangkat kali ini adalah “Lost Verses: akal tak sekali datang, runding tak sekali tiba”, berasal dari peribahasa Minang yang dapat diinterpretasikan sebagai masuknya suatu hal ke dalam pikiran dan perasaan seseorang melalui proses negosiasi yang panjang.

Paviliun seluas 500 m2 ini adalah bekas gudang senjata tua di tepi laut yang diisi dengan serangkaian instalasi terdiri dari lima komponen karya, yaitu: Meja Runding, Buaian, Susunan Kabinet, Ruang Merokok, dan Mesin Narasi. Di sini, para penikmat seni berkesempatan untuk memiliki interpretasi masing-masing terhadap karya yang ditampilkan.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Triawan Munaf secara resmi membuka Paviliun Indonesia pada tanggal 8 Mei lalu yang dihadiri sejumlah undangan yang terdiri dari pegiat dan pecinta seni dari berbagai negara. Acara pembukaan juga diwarnai dengan pemotongan tumpeng dan suguhan kopi Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala BEKRAF menyampaikan bahwa dalam pameran kali mencerminkan keunikan Indonesia dalam Bhinneka Tunggal Ika. “Paviliun Indonesia tidak lagi menampilkan karya seorang seniman tunggal, namun merupakan akumulasi visi dari beberapa seniman yang bergabung dalam satu tim, melakukan proses negosiasi ide di tengah keragaman,” demikian disampaikan Kepala BEKRAF.

Syagini Ratna Wulan menyatakan rasa gembiranya setelah Paviliun Indonesia resmi dibuka. “Mempersiapkan Paviliun Indonesia sangat melelahkan dalam waktu yang relatif sempit. Tetapi hari ini sangat menyenangkan, karena karakter utama Indonesia, yaitu hospitality (keramahan) terasa kepada semua hadirin,” tuturnya. (ant)

Editor  Deden .GP

 

 

 

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB