Berburu Takjil di Pusdai

- Editor

Kamis, 16 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Alvian

Foto Alvian

BANDUNG.bipol.co – Di bulan suci Ramadhan, salah satu tempat favorit untuk berburu takjil bagi warga Bandung yaitu pasar kaget yang terletak di lingkungan masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai).

Di bulan-bulan selain ramadhan, pasar kaget tersebut sudah ada, hanya saja setiap hari jum’at. Namun di bulan Ramadhan, pasar kaget tersebut selalu buka setiap hari mulai dari jam 15.00 sampai menjelang magrib yang menyediakan aneka pilihan makanan takjil, cemilan hingga hidangan untuk berbuka puasa.

Ujang Salman (38 thn) salah seorang pedagang di pasar kaget itu mengatakan bahwa dirinya telah berjualan selama 10 tahun. “Saya mulai berjualan disini dari awal bulan ramadhan , sudah lama 10 tahun setiap bulan ramadhan saya berjualan. Setiap hari buka mulai jam 14.30 sampai maghrib. ” ujar Salman saat diwawancarai bipol.co ditempat berjualannya disekitar Masjid Pusdai Bandung. Rabu (15/5/2019)

Salman yang merupakan warga Sukamantri Rt/RW 05/10 Kec. Cibeunying Kaler Kota Bandung itu berjualan aneka makanan takjil, mulai dari kolak candil, kolak pisang ,es campur, hingga bubur sum-sum dengan harga yang cukup terjangkau.

” Kalau es campur harganya Rp8.000 , kalau kolak candil , kolak pisang sama bubur sum-sum harganya 7000 , disini juga ada makaroni harganya sama Rp7000 . Hampir semuanya makanan takjil habis terjual, kecuali makaroni.” ucap Salman.

Dirinya mengatakan bahwa para pengunjung biasanya ramai berdatang dari mulai 16.30 Wib sampai menjelang Maghrib. “biasanya jam setengah lima baru banyak pembeli sampai maghrib, rata-rata pembeli itu berdatangan selepas ngabuburit di sekitar Gasibu , kan jaraknya dekat yah dari gasibu kesini.” ungkapnya

jadi buat teman-teman warga Bandung khususnya, yang bingung mencari tempat takjil silahkan berkunjung ke sekitar masjid Pusdai Jl. Diponegoro No.63, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung disitu Anda bisa membeli aneka ragam takjil, salah satunya yaitu warung takjil Ujang Salman.**

Reporter  Alvian Hamzah

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB