CILACAP,bipol.co – Tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpotensi mencapai 6 meter, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo.
“Gelombang tinggi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan kecepatan angin di selatan Jawa yang diprakirakan akan berlangsung hingga tiga hari ke depan,” katanya di Cilacap, Jateng, Kamis (30/5/2019).
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan, pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari timur hingga selatan dengan kecepatan 3-15 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan 3-25 knot.
Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, perairan selatan Pulau Sumba hingga Pulau Sawu, Perairan Pulau Rotte hingga Kupang, Laut Sawu, dan Laut Timor selatan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, Laut Banda bagian selatan, perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei hingga Aru, dan Laut Arafuru.
“Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga hari Minggu (2/6) karena tinggi gelombang di perairan selatan Jateng-DIY diprakirakan mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di Samudra Hindia selatan Jateng-DIY berpotensi mencapai 4-6 meter,” katanya.
Terkait dengan gelombang tinggi tersebut, Teguh mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai untuk berhati-hati dan tidak berenang atau mandi, terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, kata dia, semua pihak yang melakukan aktivitas di laut diimbau untuk memperhatikan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran, yakni nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil agar mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.
“Jika memungkinkan, nelayan diimbau untuk tidak melaut terlebih dahulu karena tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter sangat berbahaya bagi kapal berukuran kecil,” katanya.
Ia mengimbau operator tongkang agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal feri diminta waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau pesiar waspada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir, sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat, agar tetap selalu waspada. Kami akan terus memantau perkembangan gelombang tinggi tersebut dan akan segera menginformasikannya kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut,” tegasnya.(ant)
Editor : Herry Febriyanto