“Kemarin saya bangun pukul 3.15 pagi, saya memikirkan apa yang akan saya lakukan. Sebagai pelatih saya selalu punya kertas catatan di sebelah saya untuk menuliskan apa pun di sana. Itulah realitas menjadi pelatih, bukan hanya saya, (pelatih Argentina Lionel) Scaloni juga begitu, kami semua.” ujar Tite, Selasa (2/7/2019).
“Argentina menjadikan kebanyakan talenta-talenta individual itu saling terkait sehingga membentuk unit yang koheren,” kata dia. “Anda tak bisa mematikan Messi, Anda mungkin bisa mengurangi apa yang dia bisa tetapi Anda tidak bisa melumpuhkan pemain pada level seperti itu, Anda tak bisa menjinakkan (Philippe) Coutinho, (Roberto) Firmino, Willian, David (Neres), pada titik tertentu mereka akan menghasilkan sesuatu.”
Pada diri kiper Alisson yang juga penjaga gawang Liverpool, Brasil memiliki pemain yang berpengalaman menyingkirkan Messi dari kompetisi-kompetisi penting.
“Dalam sepak bola tidak ada logika, ada pertandingan di mana seorang pemain menciptakan perbedaan, saya melihatnya ketika kami menghadapi Messi dan dia menciptakan perbedaan,” kata Alisson merujuk leg pertama Liga Champions antara Barcelona dan Liverpool di mana Messi mencetak dua gol. “Tetapi pada pertandingan kedua tim kamilah yang berhasil dan kami lolos.”
Alisson menambahkan, “Setiap pertandingan punya kisahnya sendiri, pertandingan bersama Roma punya ceritanya sendiri, pertandingan dengan Liverpool punya cerita lain. Beruntung cerita-cerita itu adalah dua kisah yang sejalan dengan saya.” ujarnya. (ant)