MATARAM, bipol.co – Pelaksanaan MotoGP di Lombok menuai kritik pedas. DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) mengkritisi pembangunan sirkuit MotoGP yang akan diselenggarakan pada 2021 itu.
“Daripada memikirkan menjadi tuan rumah MotoGP, benahi dulu konektivitas penerbangan yang saat ini masih jauh dari harapan,” kata Anggota Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Baiq Isvie Rupaedah, di Mataram, Selasa (26/2/2018).
Seperti dikutip dari Antara, mahalnya harga tiket penerbangan ke Lombok dan penerapan bagasi berbayar berdampak pada menurunnya kunjungan wisatawan ke NTB, khususnya ke kota Lombok. Sementara, katanya, ada ribuan orang yang bergantung pada sektor pariwisata itu.
Oleh karena itu, meskipun pelaksanaan MotoGP masih akan berlangsung pada 2021, ia mengingatkan pemerintah provinsi untuk terus mendesak pemerintah pusat agar menurunkan tarif tiket penerbangan tersebut.
“Harus sudah dimulai dari sekarang tidak perlu harus menunggu 2021. Aneh kita mau MotoGP, pesawat tidak ada, konektivitas penerbangan antar provinsi ditutup,” ucapnya.
Karena itu, ia berharap pemerintah provinsi tidak terlalu terbuai dengan rencana MotoGP katena saat ini yang paling utama bagaimana mengembalikan pemulihan pariwisata NTB setelah terpuruk dihantam pascagempa bumi ditambah mahalnya tiket pesawat dan pemberlakuan bagasi berbayar. (ant)