Film yang produksinya bekerja sama dengan pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut diperankan Gus Azmi, Veve Zulfikar, Wirda Mansur dan Emil Dardak.
Ketika ditanya apakah Livi juga akan ikut ambil bagian sebagai pemain seperti di sejumlah film dia sebelumnya, Livi mengaku belum memutuskannya karena masih berdiskusi dengan tim produksi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, “The Santri” bisa menjadi media dakwah dalam konteks pendidikan, budaya dan akhlak sekaligus sarana memperkuat, memperkokoh Islam di Nusantara.
“Ciri khas Islam Nusantara, Islam yang harmonis dengan budaya, kecuali budaya yang bertentangan dengan syariat. Melalui film ini kita dakwahkan Islam yang santun, menjadikan Indonesia kiblat peradaban bukan kiblat solat ya,” tutur dia.
Selain itu, sosok Livi yang muda diharapkan bisa menghasilkan karya yang cocok untuk para milenial, tidak hanya di Indonesia tetapi dunia.
Komposer Purwacaraka juga terlibat dalam film tersebut. Saat ini, Purwacarakan mengaku masih berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait indentitas Ke-Indonesia-an seperti apa yang akan ditonjolkan dalam film “The Santri” lewat musik pengiringnya.
“Kita nanti akan lihat, masih harus berdiskusi sejauh mana identitas muncul agar pas di market. Intinya semua yang bermaksud baik untuk kemajuan Indonesia harus saya support,” tutur Purwacaraka. (ant)