CIMAHI.bipol.co.- Pemerintah Kota Cimahi memperingati puncak Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di area Car Free Day di Jalan Raden Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, Minggu (24/2/2019). Berbagai upaya dilakukan untuk menekan volume sampah, terutama mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan kantung plastik sekali pakai karena mencemari lingkungan dan sulit terurai.
Kegiatan diisi dengan parade ‘Rampok’ kantong belanja plastik sekali pakai yang diikuti oleh pelajar dan komunitas serta aparat Polres Cimahi. Mereka menyapa masyarakat di sekitar CFD untuk memberikan sosialisasi dan edukasi agar tidak menggunakan kantong belanja plastik sekali pakai dan ditukar menggunakan kantong ramah lingkungan.
Juga tersedia panggung talkshow yang diisi perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Walikota Cimahi, dan Envi plast. Secara simultan, juga digelar workshop cara daur ulang sampah dikreasikan menjadi beragam kerajinan tangan. Ada juga tukar sampah jadi poin sebagai syarat untuk mendapat diskon 50 % pembelian tumbler.
Walikota Cimahi Ajay M. Priatna mengatakan, pembagian peran dalam hal pengelolaan sampah mulai dari hulu hingga ke hilir harus diwujudkan, karena pemerintah tidak bisa menyelesaikan permasalahan sampah sendiri, tanpa melibatkan pihak lain. “Hal ini berlaku juga terkait dengan sampah plastik. Perilaku dan budaya hidup yang serba praktis terkait dengan penggunaan kemasan plastik sekali pakai secara perlahan tapi pasti telah menyebabkan kerusakan ekosistem lautan dan mencemari rantai makanan manusia dan mahluk hidup lainnya,” ujarnya.
Pola produksi barang yang lebih menekankan penggunaan bahan baku dengan bahan dasar plastik dan tidak bersifat reuseable, secara signifikan meningkatkan timbulan sampah plastik. Belum termasuk sampah plastik yang dihasilkan oleh perusahaan jasa pengiriman barang, baik lokal, interlokal dan internasional, termasuk sampah plastik dari perusahaan produsen air minum dalam kemasan dan masih banyak lagi.
“Diperlukan kerjasama dengan seluruh pihak, baik masyarakat sebagai konsumen, pelaku usaha sebagai produsen, dan pemerintah sebagai pemangku kebijakan, untuk bisa membentuk sikap, perilaku, moral dan budaya yang ramah lingkungan. Mulai sekarang stop gunakan plastik sekali pakai, beralih ke kantung belanja agar tidak mencemari lingkungan,” tandasnya. (dgp)