Raja Sapta Figur Tepat Jabat Ketum KOI

- Editor

Selasa, 8 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raja Sapta Oktohari (ant)

Raja Sapta Oktohari (ant)

JAKARTA.bipol.co- Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menyatakan bahwa Raja Sapta Oktohari adalah figur yang paling tepat untuk mengisi posisi jabatan Ketua Umum (Ketum) KOI periode 2019-2023.

“Proses penjaringan cukup selektif dalam memimpin organisasi besar seperti KOI butuh rekam jejak. Saya rasa dengan Okto (sapaan akrab Raja Sapta) yang mencalonkan dia adalah tokoh yang paling baik saat ini,” ujar Erick di Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Bukan tanpa alasan Erick menyatakan Okto layak menjabat ketum KOI. Pasalnya menurutnya dia tidak hanya masih muda, tetapi juga memiliki pengalaman multi event internasional di mana dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Indonesia Para Games Organizing Committee (INAPGOG) 2018.

Bukan hanya itu, pria berusia 43 tahun itu juga aktif dalam Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) dan memiliki pengalaman memimpin organisasi olahraga nasional sebagai Ketum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) sejak 2015 hingga sekarang.

Latar belakang Okto yang merupakan pengusaha juga dinilai Erick menjadi nilai plus karena menurutnya untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2032 dibutuhkan figur yang dekat dengan pemerintah dan dunia usaha.

“Kalau dibilang itu keberpihakan ya sah-sah saja karena memang hidup itu kadang butuh berpihak. Asalkan baik untuk semua,” kata Erick menjelaskan.

Dalam kepengurusan selanjutnya, Erick berharap akan ada konsolidasi undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) supaya tidak ada tumpang tindih tugas dan wewenang di antara lembaga maupun organisasi olahraga lainnya.

“Ke depan (undang-undang SKN) harus dibongkar total agar jangan ada overlapping yang mengorbankan atletnya. Kita ini pengurus hanya memberikan jalan. Yang berjuang kan atletnya.” (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB