BANDUNG.bipol.co- Institut Teknologi Bandung melakukan riset bersama negara Taiwan, dalam hal Pencegahan Demam Berdarah.
Dalam seminar yang diselenggarakan oleh SITH ITB beserta NCHU (National Chung Shing University) serta Taiwan CDC (Center for Disease Control), di Kampus ITB, Selasa (15/10/2019).
Menurut periset yang juga perwakilan SITH ITB, Prof Intan Ahmad mengatakan bahwa ITB mencoba mengadopsi sistem di Taiwan dalam Penanganan masalah Demam Berdarah.
“Kami mencoba model riset untuk memantau lokasi atau daerah terdampak demam berdarah,” jelasnya usai seminar.
Model Pencegahan ini, dilakukan Melalui Aplikasi Smartphone yang download oleh lembaga Pencegahan Demam Berdarah di Taiwan.
“Sistem aplikasinya yakni, mendeteksi dini daerah terkena Demam Berdarah, jika ada daerah yang terkena maka aplikasi di ponsel akan berwarna merah, jika tidak warnanya hijau,” paparnya.
Aplikasi akan ditetapkan di Kota Bandung. “Kenapa di Bandung, karena berdasarkan data banyak warga yang terkena DBD, seperti di Buah Batu itu kita dapat data banyak korban DBD,” terangnya.
Aplikasi ini kedepan diharapkan akan digunakan Dinkes Kota Bandung, guna mencegah dan memantau penyebaran DBD.
“Dalam aplikasi ini juga tengah dirancang pendeteksi virus DBD yang menyerang Manusia,” jelasnya. Dirinya melihat Taiwan, menjadi negara kepulauan yang sukses melakukan Pencegahan DBD.
“Saya Kira Taiwan perlu kita ajak kerjasama, dan negara kita pulaunya banyak sementara Taiwan Hanya satu pulau punya cara efektif,” jelasnya.
Riset bersama ITB sendiri, sudah berlangsung selama 1,5 Tahun. “Kami mencoba mengambil model pencegahannya, dan ini mudah-mudahan efektif ditetapkan secara teknis di Indonesia, khususnya di Bandung,” pungkasnya.
Reporter Arif P
Editor Deden .GP