Raffi Ahmad Merambah Bisnis Kopi

- Editor

Kamis, 17 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembukaan Kokali (Kopi Kaki Lima) yang didirikan oleh Raffi Ahmad lewat RANS Entertainmend dan ACR Corp di Jakarta, Rabu (16/10). (Ki-ka): CEO Kokali Albert Sulistyo, co-owner Kokali Raffi Ahmad dan Direktur Pengembangan Produk Kokali Elsheca Herrera. (ant)

Pembukaan Kokali (Kopi Kaki Lima) yang didirikan oleh Raffi Ahmad lewat RANS Entertainmend dan ACR Corp di Jakarta, Rabu (16/10). (Ki-ka): CEO Kokali Albert Sulistyo, co-owner Kokali Raffi Ahmad dan Direktur Pengembangan Produk Kokali Elsheca Herrera. (ant)

JAKARTA.bipol.co- Es kopi “kekinian” yang sedang menjamur di Jakarta semakin bertambah lewat gerai Kokali (Kopi Kaki Lima) yang dibuka oleh Raffi Ahmad lewat RANS Entertainment bersama ACR Corp.

Meski namanya mengandung embel-embel kaki lima, joint venture itu tidak berbentuk warung kaki lima, tapi berupa gerai minimalis di Lippo Mall Puri, Jakarta.

“Kaki lima kesannya merakyat, mudah dicari dan didapatkan, sampai sekarang banyak yang suka kaki lima. Nama memang kaki lima, tapi ketika lihat ke store terlihat nyaman dan eye catching,” ujar Raffi dalam konferensi pers pembukaan gerai Kokali di Jakarta, Rabu (16/10/2019). Raffi meyakini akan banyak orang menyukai kopi ini, bukan cuma lewat harga, rasa, juga kemasan.

“Indonesia kan penghasil kopi bermutu, kita mau kasih coba ke semua, selama ini orang tahunya kopi mahal harganya. Kami yakin dengan kemasan dan marketing berbeda, kami juga bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia,” kata dia.

Dengan harga kisaran Rp15.000 hingga Rp32.000, kopi dari Raffi Ahmad ini diharapkan bisa “merakyat” dan disukai berbagai kalangan.

ACR Corp berperan di bidang bisnis investasi dan strategi, sementara RANS Entertainment yang punya banyak pengikut di media sosial bertanggungjawab untuk bagian pemasaran.

Albert Sulistyo, CEO Kokali, menjelaskan pasokan biji kopi langsung diambil dari petani di perkebunan Pacet dan Puntang di Jawa Barat. “Mereka juga bagian dari ACR Corp,” kata dia.

Anak baru di dunia kopi “kekinian” ini punya rencana ekspansi agresif, yakni membuka lebih dari 200 gerai hingga 2020.

Hingga akhir 2019, Albert punya target membuka 20 gerai Kokuli di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. (ant)

Editor   Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB