Bupati Optimis UPK Bisa Memberantas Bank Emok

- Editor

Selasa, 10 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami akan melakukan penataan UPK untuk memberantas bank Emok.  (Foto Firdaus)

Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami akan melakukan penataan UPK untuk memberantas bank Emok.  (Foto Firdaus)

SUKABUMI, bipol.co-Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami yakin Unit Pengelola Kegiatan (UPK) eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dapat memberantas bank émok yakni pinjaman berbasis renten dengan bunga sangat tinggi.

Melalui UPK, Pemkab Sukabumi akan menggulirkan DBM (Dana Bergulir Masyarakat) yang dapat memberikan pinjaman dengan bunga sangat rendah.

“Kami akan melakukan penataan UPK. Kami yakin UPK dengan DBM bisa memberantas bank émok,” kata bupati, Selasa (10/12/2019).

Jika masyarakat, terutama ibu-ibu sangat bersemangat untuk meminjam dana dari bank émok dengan bunga hingga 20 persen perbulan, ujar bupati, seharusnya DBM bisa menjadi solusi ampuh. Karena DBM menyediakan pinjman dengan bunga cuma 2 persen.

Bank émok juga menggunakan sistem penagihan dengan cara memaksa sambil mengejar-ngejar nasabahnya tanpa rasa malu sebagai pelaku riba.

“DBM tidak begitu. Sitem penagihannya manusiawi. Seharusnya ibu-ibu tertarik dengan program DBM,” ujar Marwan.

Ditargetakan bupati, DBM harus bisa mengurangi ketergantungan masyarakat pada rentenir seperti bank émok. Dalam operasionalnya, UPK dan DBM, jelas Marwan, tidak memberlakukan sistem jaminan pinjaman, namun berdasarkan kesadaran nasabah.

Selain itu, Pemkab Sukabumi telah memiliki formulasi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penguatan program zakat infak dan sedekah (ZIS). Karena itu sebaiknya masyarakat mempercayakan pengelolaan ZIS kepada Baznas, jangan mengelola sendiri-sendiri secara terpisah. Dengan sistem pengelolaan tunggal yang terpusat, dana ZIS bisa digunakan untuk membantu umat secara efektif.

“Kalau ZIS sudah dikelola melalui satu wadah yakni Baznas, saya yakin permasalahan sosial terkait bank émok ini bisa tertangani,” tuturnya.

Saat ini di lingkungan masyarakat tertentu masih berlaku sistem pengelolaan, ZIS diberikan langsung kepada mustahik tanpa melalui Baznas. Menurut bupati, sistem pengelolaan seperti itu tidak dapat memberikan manfaat yang lebih luas dengan cakupan wilayah Kabupaten Sukabumi.

 

Reporter   Firdaus

Editor       Deden .GP

 

 

 

Berita Terkait

Seke Babakan Ledeng, Konservasi Mata Air dan Ruang Publik Baru Kawasan Ledeng
Serap 4.600 Pekerja, Pemkot Bandung Kembali Gelar Padat Karya di 92 Titik
Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer
Jelang Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna Kunjungi Rumah Dadang M. Naser
Sekda Herman Suryatman : Jabar Butuh Kepemimpinan Petarung
Pangdam III Siliwangi Apresiasi Bupati Bandung Tambah Kantor Koramil
Hari Pertama Masuk Kerja, Wali Kota Bandung Pastikan Layanan Publik Normal
Warga Asal Kabupaten Bandung Ditemukan Tewas, Diduga Akibat Terseret Arus Pantai Sayang Heulang

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 13:06 WIB

Seke Babakan Ledeng, Konservasi Mata Air dan Ruang Publik Baru Kawasan Ledeng

Selasa, 15 April 2025 - 19:39 WIB

Serap 4.600 Pekerja, Pemkot Bandung Kembali Gelar Padat Karya di 92 Titik

Selasa, 15 April 2025 - 19:15 WIB

Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer

Selasa, 15 April 2025 - 13:29 WIB

Jelang Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna Kunjungi Rumah Dadang M. Naser

Senin, 14 April 2025 - 15:57 WIB

Sekda Herman Suryatman : Jabar Butuh Kepemimpinan Petarung

Berita Terbaru