“(Aplikasi) sudah diterapkan. Namun (aplikasi) masih terus disempurnakan,” kata dia, saat dihubungi, di Jakarta, Selasa.
Ia menyebut sistem ini memberikan nilai berdasarkan kompetensi. Diharapkan dengan penerapan sistem ini, kandidat yang terpilih lebih berkualitas karena penilaian dilakukan secara elektronik melalui aplikasi itu.
Ia menjelaskan, dalam mencari kandidat-kandidat terbaik untuk jabatan-jabatan strategis di Kepolisian Indonesia, mereka memetakan personel berdasarkan tahun angkatan kelulusan di Akademi Kepolisian.
Lalu untuk tingkatan berikutnya, mereka memetakan kandidat terbaik lulusan Akademi Kepolisian (pada) 1994 hingga 1998. “Ini yang lapis kedua,” katanya.
Kemudian mereka juga mencari kandidat-kandidat terbaik dari lulusan Akademi Kepolisian (pada) 1999 hingga 2004.
Ia menjelaskan ada 11 indikator yang digunakan untuk mencari para kandidat terbaik. “Untuk mewujudkan SDM yang unggul, yang terpilih adalah yang unggul, rekam jejak harus tercatat dengan baik. Ada 11 indikator yang kami nilai,” katanya.
“Kumpulan terbaik 30 besar (lulusan) Akademi Kepolisian. Nantinya untuk mengisi jabatan-jabatan manajerial di tingkat menengah. Yang terbaik di antaranya, akan dikerucutkan lagi untuk jabatan manajerial puncak,” katanya. (ant)