BALI, bipol.co – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, bertekad segera mengaktivasi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Ia yakin jika Stadion GBLA memiliki potensi yang besar untuk menyejahterakan warga Kota Bandung.
Keyakinan Yana semakin besar setelah meninjau langsung Stadion I Wayan Dipta Kabupaten Gianyar Bali, Sabtu (18/1/2020). Stadion yang menjadi markas Bali United dan hanya berkapasitas sekitar 25.000 penonton ini mampu memberdayakan masyarakat. Selain itu, pengelolaan Stadion I Wayan Dipa secara profesional telah mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar.
“Jika dikelola secara profesional, ternyata sangat memberikan manfaat yang cukup besar. Tidak hanya untuk pemerintah, tetapi juga untuk masyarakat,” kata Yana di sela sela peninjauan.
Pada kunjungan tersebut terungkap, Pemkab Gianyar memberikan izin pengelolaan stadion kepada Bali United. Tim kebanggaan warga Bali itu memperoleh kontrak penggunaan selama 5 tahun. Pemkab Gianyar memberikan izin kepada Bali United untuk menambah fasilitas di stadion tanpa mengubah bentuk dasarnya.
Setelah memperoleh kontrak, Bali United lalu memperbaiki Stadion I Wayan Dipta, mulai dari memperbaiki rumput lapangan, membangun kolam rendam untuk pemain, membuka toko resmi, cafe, hingga arena permainan anak-anak.
“Kini Pemkab Gianyar memperoleh PAD sekitar Rp1 milar setahun hanya dari stadion. Jika Stadion GBLA bisa dikelola secara profesional, hasilnya akan jauh lebih besar daripada itu. Karena setiap satu kali pertandingan Persib, Pemkot Bandung bisa memperoleh PAD sekitar Rp200 juta,” ungkap Yana.
Untuk itu juga, Yana mengaku akan segera menyelesaikan beberapa persoalan yang membuat Stadion GBLA belum dapat digunakan sepenuhnya.
“Kita akan segera selesaikan. Doakan saja agar lancar dan bisa segera diaktivasi,” kata Yana.
Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, Edi Marwoto, menegaskan perlu ada kesepahaman yang sama agar Stadion GBLA bisa seperti stadion I Wayan Dipta.
Namun Edi menyebut, Pemkot Bandung memang perlu bekerja sama dengan pihak ke tiga yang secara profesional mampu menghidupkan Stadion GBLA.
“Stadion GBLA bisa jauh lebih baik daripada I Wayan Dipta. Salah satunya dengan bekerja sama dengan pihak ke tiga yang memliki jaringan luas. Apalagi luas dan kapasitas stadion kita jauh lebih besar dibandingkan di Bali,” kata Edi.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Gianyar, I Wayan Suardana, yang turut mendampingi saat kunjungan tersebut, mengatakan sejak stadion dikelola Bali United, PAD Kabupaten Gianyar meningkat. Tidak hanya itu, Bali United mampu memberdayakan pelaku usaha kecil menengah (UKM).
“Khusus dari Bali United, kami memperoleh PAD sebesar Rp1,7 milar setiap tahunnya. Itu di luar nilai kontrak sebesar Rp500 juta untuk 5 tahun,” ungkapnya.
Stakeholder Bersatu
Ketua Panitia Pelaksana Bali United, Bli Rojak, mengungkapkan salah satu faktor yang membuat Bali United bisa mengelola Stadion I Wayan Dipta secara baik, karena seluruh stakeholder bersatu. Mulai dari Pemkab Giayar, kepolisian, hingga ormas dan preman.
“Pemkab dan polisi sangat mendukung. Jadi kami tidak kesulitan untuk memperoleh izin pertandingan. Ormas dan preman juga menanggalkan atributnya,” ungkapnya.
Kini, kata Bli Rojak, Bali United juga terus membenahi stadion agar bisa menggelar pertandingan di level Asia.
“Semua pembangunan kami yang membiayai,” ujarnya.* humas.bandung.go.id
Editor: Hariyawan