“Ini adalah tahun yang sangat krusial, tahun kualifikasi Olimpiade. Turnamen ini terlaksana begitu baik. Hal ini memberikan kesempatan kepada para pemain untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Ini tahun yang sangat penting bagi mereka yang tengah fokus untuk Olimpiade,” kata Direktur Event BWF Daren Parks dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (19/1).
“Saya kira kita patut bersyukur setelah tanpa gelar di Malaysia, di Indonesia kita bisa meraih tiga gelar. Terutama khususnya nomor ganda putri, karena kita sudah cukup lama tidak mendapat gelar ganda putri di kandang sendiri,” kata Budi, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal PP PBSI.
“Kami bersyukur pelaksanaan Daihatsu Indonesia Masters 2020 bisa diselesaikan dan berjalan lancar, sukses, aman, terutama berjalannya turnamen. Dari segi prestasi sangat memuaskan, antusiasme penonton juga membuat sponsor senang, penonton antusias mendukung di pertandingan yang sangat menarik,” katanya melanjutkan.
“Angin di Istora memang masalah klasik, ini cukup dilema karena angin datang dari penggunaan AC (pendingin ruangan). Sudah disetel seminimal mungkin agar angin tidak mengganggu pertandingan. Secara resmi pun tidak ada keluhan kepada panitia pelaksana, sudah diatur sesuai regulasi BWF,” ujarnya.
Di turnamen BWF World Tour Super 500 itu, Indonesia meraih tiga gelar juara yaitu di sektor ganda putri melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan tunggal putra oleh Anthony Sinisuka Ginting. (net)