Setelah Penantian 36 Tahun, Lokomotif CC 2017723 pun Masuk Stasiun Garut

- Editor

Jumat, 24 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setelah Penantian 36 Tahun, Lokomotif CC 2017723 pun Masuk Stasiun Garut.* ist.

Setelah Penantian 36 Tahun, Lokomotif CC 2017723 pun Masuk Stasiun Garut.* ist.

GARUT, bipol.co – Setelah mengalami penantian panjang 36 tahun, akhirnya Stasiun Kereta Api Garut disinggahi Lokomotif Diesel CC 2017723, tepat pukul 12.14 WIB, Kamis (23/1/2020). Seakan-akan melepas kerinduan buah hati yang hilang, warga sekitar stasiun menyambut gembira Iokomotif warna putih yang melakukan perjalanan satu jam dengan kecepatan 20 sampai 25 km/jam.

Saat masuk lokomotif yang ditumpangi Executive Vice President PT. KAI Daop 2 Bandung, Fredi Firmansyah, dan jajarannya, warga langsung mengerubunginya dan berfoto di depan  lokomotif.

Dalam press conference-nya, Executive Vice President PT, KAI Daop 2 Bandung, Fredi Firmansyah,  menyatakan uji coba dengan lokomotif ini untuk menguji kekuatan rel dan bantalannya, dan secara keseluruhan kondisinya sudah bagus. Kekurangannya, hanya tinggal penambahan ballast.

“Ini baru uji coba, keseluruhan uji cobanya bagus. Kami akan tetap tambah yang kurang secara teknis, misal penambahan ballast,” ujar Fredy.

Sedangkan beban paling berat lokomotif seberat 25 ton bisa masuk, dengan demikian secara teknis sudah siap.

“Berat lokomotif mencapai 85 ton sudah bisa masuk. Tadi uji coba kecepatannya hanya 20 sampai 25 kilometer per jam. Artinya, secara teknis sudah siap,” katanya.

Menurutnya, target pertama akan dipenuhi dulu secara operasional, sedangkan target pengembangan, seperti gedung-gedung akan dilakukan kemudian, karena Stasiun Garut ini akan menjadi stasiun termegah di Indonesia mengalahkan stasiun pusat di Bandung.

Rencananya, uji coba dengan rangkaian kereta akan diluncurkan pada awal Bulan Februari ini dengan satu rangkaian kereta secara gratis. Untuk tahap awal dilayani rute perjalanan kelas ekonomi, meski tidak menutupkemungkinan ditambah kereta eksekutif disesuaikan permintaan masyarakat.

Bangunanan Stasiun Garut untuk sementara menggunakan bangunan lama, sebelum nantinya akan dibangun gedung modern termegah di Indonesia.

“Semoga ini akan memajukan perekonomian masyarakat Garut,” ujar Fredi.** rilis pemkab garut

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB