BEIJING, bipol.co – Wabah virus corona semakin merajalela. Nyaris 10 ribu orang di sebanyak 20 negara, termasuk China, terkonfirmasi positif virus corona.
Seperti dilansir Channel News Asia dan televisi nasional China Global Television Network (CGTN), Jumat (31/1/2020), Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi adanya nyaris 2 ribu kasus baru di wilayahnya.
Dengan demikian, sejauh ini total 9.692 kasus virus corona terkonfirmasi di daratan utama China. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.806 kasus virus corona ada di wilayah Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona. Data tersebut tercatat hingga Kamis (30/1/2020) tengah malam waktu setempat.
Jumlah tersebut belum termasuk kasus virus corona yang terkonfirmasi di Hong Kong, 15 kasus dan Macau, 7 kasus, yang berstatus Wilayah Administrasi Khusus, serta Taiwan dengan 9 kasus.
Wabah virus corona diketahui telah menyebar ke sedikitnya 19 negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Sejauh ini total 101 kasus virus corona terkonfirmasi di luar China.
Jika ditotal semuanya, maka sejauh ini sudah ada 9.824 kasus virus corona yang terkonfirmasi di sebanyak 20 negara, termasuk China.
Korban tewas akibat wabah virus corona melonjak ke angka 213 orang, dengan semuanya terjadi di dalam wilayah China. Laporan CGTN menyebut 204 korban di antaranya tewas di Provinsi Hubei, yang terdampak virus corona paling parah.
CGTN juga melaporkan bahwa sejauh ini 171 pasien virus corona dinyatakan sembuh, dengan 116 pasien di antaranya ada di Provinsi Hubei.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru saja menetapkan masa darurat internasional bagi wabah virus corona. WHO diketahui awalnya tidak terlalu menganggap serius ancaman virus corona, sebelum merevisi penaksiran risiko mereka pada Kamis (30/1) waktu setempat. Penetapan WHO ini diperkirakan akan meningkatkan koordinasi internasional dalam mengatasi wabah virus corona.
“Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi virus ini menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” tegas Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers terbaru.
“Ini bukan mosi tidak percaya untuk China,” imbuhnya, sembari memuji pemerintah China karena telah mengambil tindakan cepat untuk mengatasi wabah itu. Ghebreyesus juga menegaskan bahwa langkah ini dimaksudkan untuk membantu negara-negara yang tidak mampu mengatasi wabah ini sendiri.
“Kita semua harus bertindak bersama-sama sekarang untuk membatasi penyebaran lebih lanjut… Kita hanya bisa menghentikannya bersama-sama,” ucap Ghebreyesus yang baru saja berkunjung ke China pekan ini dan bertemu Presiden Xi Jinping.*
Editor: Hariyawan