BANDUNG, bipol.co – Atlet-atlet NPCI Jawa Barat kian termotivasi untuk merengkuh yang terbaik di pentas Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI tahun 2020 di Papua. Ini terlihat saat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat, Engkus Sutisna melakukan kunjungan ketempat berlatih beberapa cabor di GOR Pajajaran, Rabu (5/2).
Kadispora merasa bangga dan optimis dengan persiapan yang dilakukan National Paralimpic Committee Indonesia (NPCI) Jabar untuk menghadapi gelaran Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI tahun 2020 di Papua. “Saya optimis, target untuk mempertahankan gelar juara umum bisa tercapai.” ujar Engkus.
Engkus melihat langsung pelaksanaan latihan atlet di cabang olahraga atletik, renang, angkat berat, bulutangkis, dan judo. Termasuk meninjau tempat istirahat atlet di Elcavana Hotel, Jalan Pasirkaliki Kota Bandung.
“Saya melihat ada semangat luar biasa yang diperlihatkan teman-teman atlet NPCI Jabar,”ujar Engkus.
Engkus mengakui jika sempat ada keraguan untuk bisa mempertahankan titel juara umum Peparna akibat aturan baru yang diterapkan NPCI Pusat. Yakni larangan atlet eks pelatnas untuk tampil di Peparnas XVI di lebih dari satu kelas di cabang olahraga yang diikutinya.
“Tapi saya yakin keraguan itu akan terkikis dan hilang setelah melihat semangat atlet dan persiapan yang dilakukan NPCI Jabar,” tambahnya.
Untuk itu, lanjutnya, mau tidak mau dan suka tidak suka, maka atlet lapisan kedua harus siap. NPCI Jabar pun menyebut jika pelaksanaan pelatda Peparnas XVI Jabar saat ini memfokuskan bagaimana atlet lapisan kedua ini justri bisa menjadi andalan.
Pada kesempatan peninjauan tersebut, Engkus pun menyampaikan harapan dan arahan dari Gubernur Jabar yang menginginkan atlet Jabar bisa tampil optimal dan tidak menjadikan lawan sebagai musuh. Baik di ajang Peparnas XVI maupun PON XX tahun 2020 di Papua.
“Tapi bagaimana menjadikan lawan sebagai kawan, terlebih tuan rumah Papua. Pak gubernur sendiri sering menyampaikan meski tuan rumah PON XX itu Papua tapi harus serasa di Jabar. Artinya, kita ingin jalin kebersamaan dan silaturahmi dengan tuan rumah Papua dan saling mendukung,” tegasnya.
Sementara Ketua NPCI Jabar, Supriyatna Gumilar menuturkan jika pelaksanaan Pelatda Peparnas XVI NPCI Jabar sudah dilakukan sejak bulan Januari 2020 lalu. Sejak awal pelaksanaan, para atlet sudah masuk dalam kamp sentralisasi di tiga daerah yakni Kota Bandung, Kabupaten Kuningan, dan Kota Bogor.
“Kita pun siapkan pelayanan prima bagi atlet selama 10 bulan pelaksanaan pelatda sebelum berangkat ke Papua. Mulai dari transportasi atlet, konsumsi, akomodasi hingga pelaksanaan latihan. Hingga saat ini, tidak ada atlet yang mengeluh dan mereka semua berlatih dengan semangat tinggi,” ujar Supriyatna.
Saat ini, lanjutnya, jumlah atlet yang tergabung di Pelatda Peparnas XVI NPCI Jabar masih berjumlah 240 orang minus 40 atlet yang di pelatnas. Ke-40 atlet di pelatnas NPCI akan bergabung pad abulan April 2020 usai tampil di ajang Asean Paragames di Manila.
“Ke-240 atlet yang saat ini di pelatda berasal dari 12 cabang olahraga setelah dua cabang olahraga yakni goal ball dan bola voli duduk batal digelar di Peparnas XVI karena ketidaksiapan tuan rumah Papua. Di bulan Juli 2020, kita akan tetapkan atlet 100 persen yakni sebanyak 230 atlet. Jadi atlet yang saat ini di pelatda tidak otomatis akan masuk sebagai tim inti karena kita masih terapkan sistem promosi degradasi hingga Juli 2020,” tegas Supriyatna.
Editor Deden .GP