Kabar soal kematian dan kasus terbaru itu diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur dan gubernur Provinsi Markazi di Iran tengah, seperti dikutip televisi negara.
Sebelumnya pada Sabtu, Kementerian Kesehatan mencatat jumlah total kasus mencapai 28 dan korban yang meninggal karena virus itu lima orang sementara gubernur mengumumkan satu kematian di Markazi.
Sebagian besar kasus infeksi, termasuk delapan kasus baru, terjadi di Qom, kota suci Muslim Syiah yang berada 120 kilometer di selatan ibu kota negara, Teheran.
Sekolah-sekolah, universitas dan sekolah tinggi di Qom akan ditutup pada Senin dan Selasa untuk mencegah penyebaran virus, demikian diumumkan kantor pusat pemerintah pengendali krisis untuk Provinsi Qom, Sabtu, seperti dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA.
Para pejabat kesehatan pada Kamis (20/2) mengimbau agar semua pertemuan keagamaan di Qom ditunda.
Kasus infeksi virus corona di Iran sudah berdampak di kawasan.
Uni Emirat Arab pada Sabtu mengumumkan dua kasus baru virus, yang menimpa seorang wisatawan Iran beserta istrinya, menurut laporan kantor berita WAM. Dengan dua kasus baru itu, jumlah total orang tertular corona di UAE menjadi 13.
Lebanon pada Jumat (212) membenarkan bahwa kasus pertama virus muncul, dialami oleh seorang perempuan berusia 45 tahun yang kembali dari Qom.
Irak pada Kamis mengumumkan larangan bagi warga negara Iran untuk menyeberangi perbatasan, lapor kantor berita negara Irak.
Keputusan larangan itu diambil setelah Iraqi Airways menghentikan penerbangan ke Iran. Kuwait Airways mengambil langka serupa mulai Kamis. Arab Saudi mengatakan pada Jumat pihaknya telah menghentikan layanan perjalanan bagi para warga negaranya serta pekerja asing ke Iran.
Kuwait Airways sedang menyiapkan penerbangan khusus untuk menjemput sedikitnya 700 warga Kuwait dari Kota Mashhad di Iran timur laut pada Sabtu, demikian dinyatakan maskapai itu melalui akun resminya di Twitter.