Piala Dunia U-20 di Si Jalak Harupat, Masih Menunggu Kepastian

- Editor

Selasa, 25 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Stadion Si Jalak Harupat.* ist.

Stadion Si Jalak Harupat.* ist.

SOREANG, bipol.co — UPT SOR Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, hingga saat ini belum menerima tembusan lagi dari pihak pusat, soal kepastian penunjukkan Stadion Si Jalak Harupat  (SJH) untuk digunakan penyelenggaraan Piala Dunia U 20 tahun 2021.

“Sejak kunjungan Ketua Unum PSSI beberapa waktu lalu, sampai saat ini belum ada lagi kabar jadi tidaknya Stadion Si Jalak Harupat digunakan Piala Dunia U-20,” papar Kepala UPT SOR Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Ermulyana Gandapradja, di UPT Jalak Harupat, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Selasa (25/2/2020).

Untuk menentukan penyelenggaran piala dunia, kata Ermulyana, harus melalui beberapa tahapan. Mulai dari pihak PSSI, Kementerian PUPR, Kementerian Olah Raga, harus ada persejutuan bupati, kemudian harus dilaporkan ke presiden melalui sekretaris kabinet, selanjutnya ke pihak FIFA. Karena itu, layak tidaknya ada di tangan FIFA dan harus melalui instruksi presiden (Ipres), seperti ketika penyelenggaraan Asian Games, ada Inpres penujukan Jalak Harupat untuk penyelenggaraan Asian Games.

“Jadi saat ini kita masih waiting list, menunggu keputusan dari FIFA dan Inpres untuk penyelenggaran Piala Dunia yang akan diselenggarakan tahun 2021 ini. Waktunya ‘kan masih lama sebetulnya,” kata Ermulyana.

Namun, menurut Ermulyana, Stadion Si Jalak Harupat sudah layak untuk event penyelenggaran piala dunia. Apalagi SJH telah digunakan penyelenggaraan Asian Games beberapa waktu lalu.

“Sarana prasarana sudah lengkap, ada empat kamar ganti, lampu 2000 lux, rumput berkualitas internasional, tinggal kekurangan sedikit sedikit seperti perbaikin plafon,” tutur Ermulyana.

Sedangkan untuk kapasitas tempat duduk, lanjut Mulyana, tidak berpengaruh besar untuk syarat penunjukan piala dunia, karena kapasitas tempat duduk SJH juga sudah memenuhi syarat.

“Stadion Manahan Solo itu lebih kecil, hanya tiga hektar. Apalagi Stadion I Wayan Bali berapa? Itu kaya Stadion Siliwangi. Hal jelas, sampai saat ini belum ada Inpres untuk penujukan stadion mana saja yang akan digunakan Piala Dunia U 20 ini,” katanya.

Bila SJH jadi ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraa Piala Dunia U 20, imbuh Ermulyana, akan menjadi kebanggan masyarakat Kabupaten Bandung. Bahkan bila penyelenggaraan Piala Dunai U 20 ini sukses, maka pada 2023 akan ditunjuk kembali untuk penyelenggaraan Piala Dunia profesional.

Seperti diberitakan sebelumnya, terkait rencana penyelenggaraan Piala Dunia U 20 di Indonesia, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochammad Iriawan, telah melakukan kunjungan ke Stadion Si Jalak Harupat. Ketua Umum PSSI melakukan roadshow, untuk meninjau 10 stadion yang dipersiapkan dalam ajang yang akan digelar tahun 2021 itu.

“Selain stadion utama, kita lihat stadion pendukung untuk latihan. Kami ingin melihat langsung tempat-tempat yang didokumentasikan. Nanti kami simpulkan, stadion pendukung mana saja yang tepat dari seluruh sisi, baik keamanan, standardisasi, dan lain sebagainya,” tutur Ketum PSSI saat menijau SJH beberapa waktu lalu.

Setelah meninjau kesepuluh stadion dalam roadshow itu, Mochammad Iriawan mengatakan, pihaknya akan berdiskusi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait renovasi yang harus dilakukan, baik di stadion utama maupun pendukungnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, stadion pendukung SJH yang disurvei, antara lain Armed Cimahi, Unpad, ITB, dan UPI.

Dia mengatakan, stadion utama dan pendukung pasti akan direnovasi, agar sesuai dengan standard FIFA.

“Kita akan tentukan dalam rapat, lalu kita ajukan ke FIFA. Pihak FIFA nanti juga akan melihat langsung ke sini,” ucapnya.**

Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB